Mimpi

912 83 52
                                    

"Tapi kali ini jangan lupakan bagianku ya" Cubitan kecil dari putri Athena membuat Naruto mengaduh sakit. Hei, dia kan sudah lama tidak makan enak, setidaknya maklumilah itu! Namun itu tidak bertahan lama karena pada akhirnya mereka tertawa lepas.

Satu hal yang tak disadari keduanya adalah doa Athena yang selama ini dilantunkan setiap hari selama bermilenia akhirnya terkabul. Harapan yang selalu Athena ulang-ulang setiap harinya.

'Aku hanya ingin putri kecilku dapat tertawa bahagia meskipun ia masih membenciku'

Karena doa dari ibu sangatlah kuat melampaui waktu dan semua kekuatan yang ada di dalam nalar semua mahluk hidup. Percayalah padaku, sebab ibumu juga melakukan hal yang sama kepadamu.

.
.
.
.
.

Chapter 13

Poseidon berjalan tergesa-gesa setelah memasuki Olimpus. Sapaan dari dewa yang dikenal dekat olehnya seperti Ares bahkan ia abaikan. Ares? Ia hanya mengendikkan bahu, tidak biasanya dewa penguasa Atlantis itu terburu-buru.

Brak!

Zeus sedang bercumbu dengan salah satu pelayannya di singgasananya terkaget ketika mendengar gebrakan Poseidon. Sang dewa air menatap datar pelayan yang bercumbu dengan Zeus mengisyaratkan untuk segera pergi dari sana segera. Ia menganguk paham dan lekas pergi memberikan ruang untuk Poseidon dan Zeus berbicara.

"Ada apa Poseidon? Kau menganggu waktu berhargaku!" Zeus berdecak kesal. Siapa yang tidak kesal saat melakukan sesuatu yang menyenangkan harus diganggu dengan saudaramu? Ia memiliki kesempatan meniduri seluruh pelayannya saat Hera sedang berlibur sekarang ke Switzerland.

Poseidon diam menatap Zeus dengan datar. Dewa petir yang menyadari kalau saudaranya yang memiliki kekuasaan di Atlantis sedang tidak main-main membuatnya juga ikut memasang ekspresi serius. Ada 2 hal yang menjanggal disini. Pertama, Poseidon hanya akan datang ke Olimpus apabila ada masalah besar. Kedua, pada dasarnya sifat Poseidon itu santai dan jarang berekpresi serius berbanding terbalik dengan kakak tertua mereka, Hades. Dan sekarang wajah yang biasanya dipenuhi dengan ekspresi santai berubah 180 derajat.

"Ada masalah apa Poseidon?" Zeus mengulang kembali pertanyaanya namun dengan wajah dan nada yang serius. Sedangkan itu, Poseidon menghela nafas dan mengurut keningnya yang terasa pening. Masalah ini sebenarnya bisa selesai dari dahulu tapi karena mereka terlalu santai membuatnya merasa akan menghadapi suatu masalah yang sangat besar.

"Kau ingat dengan Medusa?" Alis Zeus terangkat mendengar itu. Maksudnya Medusa perempuan ular putri dari Athena yang gagal mereka perkosa? Kenapa hanya karena hal itu Poseidon seperti sangat panik?

"Apa kau datang kesini dengan wajah kusut seperti pakaian yang tidak dicuci, hanya karena gagal menikmati wanita ular itu? Sudahlah Poseidon, sebaiknya kau mencari manusia lain saja yang jauh lebih cantik" Poseidon ingin sekali memukul kepala adiknya dengan trisula emas kebanggaannya. Apakah otak Zeus hanya berisi tentang seks?

"Aku memiliki firasat Zeus dan kurasa kau tahu jika firasatku tak pernah salah" Zeus mengangukkan kepalanya teringat perang dengan para titan. Saat itu, Poseidon memiliki peran yang sangat vital karena bisa memprediksi serangan tiba-tiba dari para titan yang membuat mereka akhirnya menang dalam perang tersebut.

"Medusa akan membuat masalah yang sangat besar pada kita bahkan dapat menghancurkan Olimpus" Poseidon mengatakan hal itu dengan wajah serius. Zeus? ia terkejut luar biasa mendengar itu. Bagaimana mungkin mitologi yang ia pimpin selama bermilenia lamanya akan hancur hanya karena manusia siluman itu?

"Aku mengatakan itu bukan karena aku masih memiliki dendam dengan Athena" Poseidon memejamkan matanya mengingat mimpinya sebulan yang lalu. Selama perjalananya ke Olimpus, ia sadar kalau mimpinya saat itu berhubungan erat dengan Medusa.

A Devotion for The Cursed MaidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang