Keruntuhan Olimpus?

1.3K 108 67
                                    

"...N-naru adalah t-tunanganku" Elsa menutup wajahnya dengan kedua tangannya untuk menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah pekat.

"..."

"..."

"..."

"HAAAA???"

Muka Naruto memerah pekat mendengar pengumuman langsung dari mulut Elsa. Murid-murid perempuan yang melihat Naruto memerah langsung memekik. Hei! Dia itu Naruto sang pemuda sedingin es! Lihatlah sekarang, ini pemandangan sangat langka dimana pemuda pirang memerah malu.

'Hahahahaha'

'Tertawalah sepuasmu bola bulu'

.

.

.

.

.

Chapter 21

"Baiklah, dikarenakan yang bersangkutan sudah bertunangan, maka akan lebih baik jika dia duduk bersama tunangannya" Elsa mengangukkan kepalanya dengan wajah yang sudah kembali seperti semula, walaupun masih ada sedikit semburat merah tipis.

Elsa kemudian berjalan kearah bangku Naruto yang diikuti dengan pandangan seluruh murid laki-laki di kelas. Well, tidak bisa ditangkal jika kecantikan Elsa setara dengan model papan atas atau bahkan lebih hanya dengan riasan tipis yang ia gunakan.

"Elsa, kenapa kalian berdua bisa bersekolah disini?" Naruto bertanya seraya berbisik kepada Elsa disebelahnya.

"Aaah itu permintaan Mama" Elsa tersenyum manis menjawab pertanyaan Naruto.

"Tapi-" "Aku tahu kalian sedang saling merindu Naruto. Tapi bisakah percakapan kalian dilanjutkan nanti saja? Apa kalian tidak kasihan dengan teman-teman kalian yang masih menjomblo?" Honaka tersenyum jahil menatap Naruto. Ini adalah saat yang tepat melakukan pembalasan padanya, biasanya murid pirangnya itu selalu menyerangnya dengan pertanyaan yang sulit dijawab ketika dirinya mengajar.

"Huuuu" Seluruh murid kelas serempak berseru dengan pernyataan Honaka.

"Baik, sekarang kita mulai pelajarannya" Seluruh murid kelas segera menyiapkan seluruh peralatan belajar.

Naruto tersenyum masam mendengar pernyataan sensei-nya. Yah sedikitnya ia tahu kalau Honaka punya dendam tersendiri padanya karena selalu bertanya pertanyaaan yang agak menyulitkan untuk dijawab. Sepertinya ia harus bersabar hingga jam istirahat tiba. Vali menahan tawanya melihat tingkah laku Naruto yang biasanya jarang terlihat sehari-hari. Ini pemandangan yang langka.

.

.

.

.

.

"Apa kau yakin Thea?" Athena mengalihkan pandangannya dari novel yang ia baca dan menatap Artemis yang menatapnya dengan penasaran.

"Hmmm maksudmu?" Artemis menghela nafas pelan.

"Apa kau yakin melepas Elsa ke Jepang?" Athena menutup novel yang sedari tadi ia baca dan mendengarkan dengan seksama keluh kesah Artemis.

"Tidak masalah, lagipula ada Vali yang menemaninya disana" Wajah cemas tetap tidak hilang dari Artemis. Ia memang baru mengenal Elsa beberapa waktu yang lalu, tapi dirinya sudah menganggapnya seperti putrinya sendiri. Selain itu, ia memiliki kecocokan dengan Elsa dalam banyak hal, misalnya dalam bidang menjahili orang lain.

"Tapi aku tetap saja khawatir Thea" Sang Dewi Kebijaksanaan menatap Dewi Kesuburan dengan senyum pengertian.

"Heii, aku yang merawatnya sejak belia, mengapa kau yang lebih khawatir?" Artemis menggembungkan pipinya mendengar guyonan Athena. Hei dia sedang serius disini!

"Tak perlu khawatir Emi. Harusnya kau tahu kalau kekuatan kekasihnya jauh diatas mahluk supranatural didunia kita" Artemis menatapnya dengan mata menyipit.

"Maksudmu si ninja kuning? Setahuku dia bisa melakukan teleportasi dan melempar senjata ninja. Dan apa maksudmu dengan dunia kita? Apa Naruto alien?" Athena menutup mulutnya menahan tawa. Astaga, sepertinya dia melupakan sesuatu!

"Hei, apa jangan-jangan kau belum tahu kenapa Elsa bisa kembali menjadi manusia?" Artemis menggelengkan kepalanya polos yang membuat Athena tidak dapat menahan lagi tawanya. Well, dia memang tidak pernah penasaran bagaimana tiba-tiba putri Artemis kembali dan menjadi manusia. Ia memiliki prinsip "yang berlalu biarlah berlalu". Kecuali Apollo, dia masih punya dendam pada saudara kembarnya.

"Kau sangat polos Emi. Tapi itulah yang membuatku nyaman berteman denganmu" Athena mengusap air matanya yang keluar karena kepolosan Artemis.

"Dia yang membuat putriku kembali menjadi manusia. Dan hanya dia manusia yang berani menantang empat maou sekaligus hanya untuk melindungi putriku" Mulut Artemis sedikit terbuka mendengar fakta yang baru ia ketahui. Astaga, apa memang benar begitu?

"Kesampingkan Elsa yang menjadi manusia, tapi melawan empat Maou sekaligus?" Apa-apaan itu! Maou memang lebih lemah daripada tiga dewa utama Olimpus, tapi melawan mereka berempat sekaligus? Entah kenapa Artemis merasa jika Athena tidak menghentikan kesalahpahaman yang pernah terjadi tempo lalu, mungkin dia bisa terbunuh.

"Yang aku ketahui Maou Asmodeus tewas dalam pertempuran tersebut dan tiga orang lainnya terluka parah. Ini memang belum diberitakan langsung dari pihak iblis jadi wajar kau belum mengetahuinya" Artemis meneguk ludahnya mendengar fakta yang diungkapkan Athena.

"Kau tahu Emi? Aku sering merasakan jika Naruto itu adalah entitas asing dari dunia kita, seolah-olah dia bukanlah mahluk dari dunia ini. Tapi siapa yang peduli? Bagiku dia adalah pria sejati yang menepati janjinya untuk membawa kembali putriku. Tambahkan bonus kalau Elsa kembali dalam bentuk manusia" Artemis terhenyuh mendengar pernyataan Athena.

"Aku punya sebuah firasat" Artemis menatap tertarik Athena. Biasanya, firasat Dewi Kebijaksanaan bisa dikatakan hampir benar, seolah-olah itu adalah ramalan masa depan.

"Apa itu Thea?" Athena menatap Artemis dengan senyum bijaksana.

"Entahlah, aku merasa....." Pandangan Athena menggelap dan senyumnya perlahan berubah menjadi garis datar.

"...... Kejatuhan Olimpus semakin dekat dan pusat dari semuanya itu ada pada putriku, Elsa Arnadal'r"

.

.

.

.

.

To be Continued

Hai para pembaca sekalian! Maaf saya updatenya lama banget ditambah chapter ini sangat pendek. Saya hanya berharap untuk update singkat ini bisa menyembuhkan rasa rindu kalian terhadap karya saya.

Saya baru sembuh pasca sakit yang saya alami. Saya berharap kalian memaklumi kendala saya sehingga sulit dalam melanjutkan karya saya.

Terimakasih pada para pembaca yang masih menunggu dan mendukung cerita saya. Itu sangat berharga.

Terimakasih.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 29, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

A Devotion for The Cursed MaidenWhere stories live. Discover now