Kehidupan yang Baru

1.5K 120 71
                                    

'Apa kau tidak bisa berhenti menguap? Itu sangat menganggu penglihatan orang di sekitarmu'

'Aku mengantuk Kurama. Bocah naga itu mengajakku latih tanding sampai aku hanya punya waktu dua jam tidur' Naruto menutup mulutnya sekali lagi dan menguap.

'Itu salahmu sendiri tidak bisa membagi waktu dengan benar' Kurama masih tetap mengomeli Naruto. Apakah bocah kuning ini tidak sadar kalau sepanjang perjalanan dari apartemennya ia tidak berhenti menguap?

'Ya ya ya teruslah mengoceh Kurama. Aku akan tetap tutup mata melihat kegiatanmu yang tidur sepanjang hari' Kurama mendengus. Itu memang benar sih.

Kemarin seharusnya Naruto bisa kembali dengan cepat, setelah ia membunuh beberapa iblis liar di pinggiran kota Kuoh. Tapi Vali tiba-tiba mengajaknya latih tanding untuk menguji seberapa kuat penggunaan chakranya sekarang. Tidak ada penggunaan Sacred gear, hanya bertarung menggunakan chakra.

Dan hasilnya cukup mengesankan! Satu bulan ini ia sudah bisa menyempurnakan Kagebunshin dengan Juggernaut Drive. Setidaknya ia tidak akan pingsan lagi setelah menggunakannya.

Ia juga mengajari Vali taijutsu khas ninja, meminimalisir pengeluaran tenaga namun memaksimalkan dampak serangan. Apalagi sebelumnya ia hanya mengandalkan naluri bertarung tanpa satupun seni beladiri. Itu sangat membantu Vali untuk bisa menyentuh lawannya karena Sacred Gearnya akan aktif jika ia berhasil menyentuh lawannya.

"Ohayou Naruto-kun" Naruto tersadar dari pembicaraannya dengan Kurama setelah mendengar suara perempuan yang menyapanya. Ia tidak asing dengan suara itu, karena hampir tiap paginya ia sering mendapatkannya dari orang yang sama setiap ia memasuki sekolah.

"Ohayou Kaichou" Naruto membalas sapaan pagi Sona yang sedang berdiri didepan gerbang akademi. Tampak di sana Sona sedang berdiri dengan beberapa anggota OSIS, melakukan pemeriksaan rutin terhadap siswa baik itu dari perlengkapan atribut hingga ketepatan waktu.

Ia tidak memperdulikan tatapan anggota OSIS yang diberikan padanya, baik itu wajah memerah tipis ataupun tatapan ketidaksukaan. Toh penilaian mereka juga tidak berarti apa-apa buat hidupnya. Lagipula ia terlalu malas berurusan dengan bangsa iblis, mereka terlalu banyak tipu muslihat.

"Cih, apa bagusnya dia? Hanya manusia lemah sok cari muka" Salah satu pawn Sona, Genshirou Saji berkata ketus setelah melihat Naruto tidak ada lagi dari pandangannya. Ia merupakan satu-satunya anggota OSIS laki-laki dan memiliki ciri khas rambut berwarna pirang.

"Jaga mulutmu Saji, dia tidak pernah membuat masalah denganmu" Tsubaki Shinra, wakil ketua OSIS sekaligus queen dari Sona berkata tegas setelah mendengar seruan Saji. Ia tidak suka orang yang asal memberikan pendapat tanpa mengenalnya lebih jauh. Lebih daripada itu, ia juga sebenarnya sudah tahu kalau Sona menyukai Naruto.

Sona hanya diam dan tidak menganggapi pertengkaran kecil antara Saji dengan Tsubaki. Ia masih terdiam dengan pipi merona merah tipis saat mengingat interaksi singkat dirinya dengan Naruto. Ia selalu menikmati momen ini meskipun sangat singkat, itu juga merupakan salah satu alasan ia bersemangat melakukan pemeriksaan setiap paginya.

Tsubaki yang melihat Sona diam mengabaikan perdebatannya Saji menghela nafas pelan. Ini memang sering terjadi, bukan, malah setiap paginya. Ketuanya dimabuk asmara.

Sementara Saji yang melihat reaksi Sona semakin kesal. Bukan rahasia lagi jika dirinya menyukai ketuanya. Tapi apa yang ia lihat sekarang sungguh membuat dirinya kesal. Siapa yang tidak cemburu ketika melihat orang yang disukai malah melihat orang lain dengan tatapan penuh cinta? Tidak ada!

Mungkin nanti dirinya akan memberi pelajaran pada manusia yang tidak tahu diuntung itu! Apa dia tidak tahu kalau dirinya adalah pemegang sacred gear dari salah satu "Dragon King"?

A Devotion for The Cursed MaidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang