Part 5 Masih Dia

248 30 0
                                    

Jika dulu saat Melody berada dirumah, Melody selalu menghabiskan waktunya di ruangan yang didesain oleh Ayahnya sendiri sebagai tempat ia berlatih piano. Namun, saat ini ruangan itu sudah kosong tak ada lagi piano kesayangannya. Piano yang dulu selalu menemani harinya.

Waktu itu, Melody menyuruh Ibu nya untuk menjual piano itu. Saat itu Melody kalut akan trauma nya. Hingga ia berani mengambil keputusan itu. Kala itu, Melody hanya ingin menbuang segala hal yang mengingatkannya tentang malam itu. Malam dimana impian Melody seketika hancur begitu saja. Kejadian yang membuatnya kini harus mempunyai luka psikis yang ia tak tau bisa sembuh atau tidak.

Namun, sebenarnya piano itu tak dijual
oleh Ibu. Ibu Melody tau piano itu sangat berharga bagi anaknya. Jadi, Ibu dan Aya memutuskan untuk menitipkan piano itu ditempat saudara mereka yang tak jauh dari rumah. Melody tak tahu tentang hal ini. Yang Melody tahu saat ini ia sudah benar benar kehilangan hal yang paling ia sukai dulu.

Sepulangnya dari menemani Kakaknya, fikiran Melody masih terbayang oleh piano yang ia lihat di toko musik tadi. Ada rasa sesak yang masih dirasakan Melody. Entah mengapa ia tiba tiba saja rindu ingin bermain piano tapi disatu sisi Melody juga terbayangi reka adegan saat piano dimainkan oleh seseorang pada malam itu.

Melody meremat dada nya terasa sakit saat bayang bayang kelam itu melintas difikirannya. Nafasnya tiba tiba tersengal mata nya memejam tubuhnya menjadi gemetar. Ingatan itu datang kembali, Melody pun langsung bergegas mencari kotak obat yang ia simpan di dalam nakas. Sebelum hal buruk terjadi padanya. Segera ia menelan butir obat yang biasa ia minum jika gejala itu datang kembali.

Beberapa saat kemudian, Melody sudah sedikit tenang. Melody tersadar jika seharusnya ia tak semestinya memikirkan tentang hal yang ia sukai dulu. Karena itu semua kini sudah menjadi trauma baginya yang harus ia hindari. Ternyata benar adanya Melody tetap harus menghapus segala memori tentang dirinya di masa lalu. Termasuk sesuatu yang berharga bagi hidupnya yaitu bermain piano.

Semalaman Melody tanpa sadar masih tertidur dalam keadaan duduk dan kepalanya dijadikan bantal yang diletakkan di atas meja riasnya. Mungkin pengaruh obat yang tadi malam ia minum membuat Melody tak beranjak dari tempatnya semula.

"Mel.." panggil Ibu yang membuka pintu kamar putrinya. Ibu membangunkan Melody karena tak biasanya Melody bangun kesiangan.

Ibu melihat Melody yang masih terlelap bukan di tempat tidurnya.
"Mel, kok kamu tidur disini sih sayang" ucap Ibu lembut sambil membangunkan Melody

Melody terperanjat.

"Hmm, Ibu. Udah pagi ya" suara parau Melody

"Kamu insom lagi ya?" tanya Ibu

"Enggak kok Bu. Tadi malem Melody ketiduran karna ngerjain tugas. Jadi gak sadar kalo tidur disini" bohong Melody supaya Ibu nya tidak khawatir.

"Oo gitu. Ya udah sekarang kamu mandi aja biar seger. Kak Aya udah bikin sayur asem tuh. Hari ini kamu gak ada kelas kan Mel?" ujar Ibu

"Iya Bu"
"Enggak ada Bu. Tapi siangan nanti kayaknya Melody mau pergi sama Geya mau cari wawancara narasumber buat tugas kuliah Bu"
"Emang kenapa Bu?" tanya Melody

"Ya udah kalo kamu udah janjian sama Geya. Sebenarnya temen Ibu ada yang sakit jadi Ibu pengen jenguk terus pengen ngajak kamu"

"Kalo gitu biar Mel cancel aja Bu. Biar Mel hubungin Geya"

"Ee gausah kasihan Geya juga. Jenguk temen ibu bisa besok kok. Kalo enggak biar Ibu sama Kak Aya aja" ujar Ibu

"Ehmm, okedeh Bu" jawab Melody
"Kalo gitu Mel mandi dulu ya Bu"
Melody berlalu menuju kamar mandi meninggalkan ibu nya

Melody untuk Nadi [Jaeminju Fanfic]Where stories live. Discover now