Part 8 Hari Buruk

237 23 1
                                    

Roomchat
KomplotanSelaluSalah

Helgas
Nanti malem cabut gak?

Varo
Cabutlah

Regal
Absen, gue capek

Helgas
Halah alasan aja lu
Lo gimana @Nadi

Regal
Gue habis ngerjain maket ya sat

Nadi
Gak dulu
Gue disuruh nemenin bokap ke acara koleganya

Varo
Tumben?

Regal
Bang Jehan gak bisa pulang ya Nad?

Nadi
Ck biasalah jadi cadangan

Helgas
Tanda nya lo masih dianggep keluarga brataditya
Masih berfungsi noh nama belakang lo

Nadi
Nama gue cuma label aja kali

Varo
Haha, ya udah have fun deh bro
Semoga ketemu cewek cantik

Regal
Siapa tau dijodohin wkwk

Helgas
Tenang nyet @Nadi gue masih diteam NadiMelody otw rujuk

Helgas
Eh kok rujuk, jadian aja belum ups

Varo
Hahah

Nadi
Tai

Nadi masih berbaring di tempat tidurnya. Pagi ini Nadi merasa sedikit malas untuk memulai harinya. Apalagi mengingat nanti malam ada agenda dirinya harus menemani Papa nya.

"Tok tok"

Suara ketukan pintu membuat Nadi terpaksa bangun dari tempat nyamannya. Nadi masih dengan langkah malasnya meraih knop pintu.

"Pagi Mas, maaf mengganggu" ucap asisten sang Papa

"Kenapa Mbak?"

"Saya disuruh Pak Agung untuk menyiapkan setelan jas untuk acara nanti malem mas"
"Ini mas"

"Makasih" ucap Nadi

"Oh iya Mas, nanti Pak Agung juga meminta saya membantu Mas Nadi untuk bersiap"

"gak usah Mbak saya bisa sendiri"

"Kalo gitu saya permisi dulu Mas Nadi"

Nadi kembali menutup pintu dan meletakkan setelan jas di tempat tidurnya. Papa nya mungkin lupa jika ia sudah mengerti harus berpenampilan seperti apa saat menghadiri pertemuan penting.

Sejak kematian Kakaknya, memang Nadi sudah jarang diajak lagi oleh Papa nya untuk mendatangi acara-acara penting. Kalaupun ia harus menghadiri acara kolega Papa nya mungkin alasanya karena Jehan tak bisa menemani Papa nya.

Hal itu dulu menjadi sebuah pertanyaan bagi wartawan yang selalu ingin tahu. Tapi, dengan jawaban lugas sang Papa yang mengatakan anak bungsu nya itu jarang untuk hadir karena Nadi harus menjaga Mama nya yang sedang sakit. Alasan yang dikatakan Papa nya memang benar, namun ada lagi alasan yang lebih kuat daripada itu yaitu Papa nya tak mau ditemani oleh anak bungsu nya sendiri jika bukan terpaksa.

Nadi tersenyum miring sambil bersedekap melihat setelan jas tadi
"Kalo gue pake ini gue harus jadi Naditara Brataditya atau tetap jadi Nadi penyebab kematian putri sulung Brataditya?" gumam Nadi

**
"Selamat Pagi Ibu" sapa Melody yang tiba tiba mencium pipi Ibu nya yang sedang memasak sarapan
"Lagi masak apa nih?"

"Kamu tu ya ngagetin Ibu aja"
"Nih oseng oseng jamur. Kakakmu yang minta"

Melody untuk Nadi [Jaeminju Fanfic]Where stories live. Discover now