Part 25 Mungkin yang terbaik

206 28 3
                                    

"Melody...." Ibu mengetuk kamar Melody. Sejak kepergian Nadi, Melody belum keluar kamar. Ibu tau jika Melody sedang menangis.

"Buka pintunya dulu Mel, Ibu mau ngomong sama kamu"

Melody akhirnya mau membukakan pintu. Melody terlihat kacau dengan pipinya yang sudah mulai sembab.

Ibu dan Melody duduk di tepi tempat tidur Melody. Ibu mengelus lembut rambut putrinya itu. Dengan Melody yang masih menunduk seperti menahan tangisnya.

"Kamu boleh nangis Mel keluarin semua yang kamu rasain sekarang. Ibu juga sama terkejutnya kayak kamu"
"Melody, bagi Ibu ini udah takdir kita. Ayah kamu meninggal karena itu memang sudah takdirnya"

Sekarang Melody tak mampu lagi menahan tangisnya. Melody mulai terisak lagi.

Ibu langsung memeluk putrinya.

"Ibu yakin Mel, Nak Nadi pasti punya alasan mengapa dia waktu itu tidak bertanggung jawab. Ibu juga yakin kalo Nak Nadi itu orangnya baik"

"Lihat Ibu Mel.." Ibu menatap Melody yang masih sesegukan.

"Kamu bahagia sama Nak Nadi? Iya kan Melody? " Tanya Ibu

Melody tak bisa menjawab.

"Melody, Ibu sepenuhnya sudah ikhlas atas kematian Ayah kamu. Ayah kamu pasti sudah tenang disana. Sekarang Ibu dan pasti Ayah kamu juga inginnya kamu bahagia Mel. Sudah cukup dua tahun ini kamu terpuruk"
"Kalo salahsatu bahagia kamu bersama Nak Nadi, Ibu gak papa Mel. Terlepas dari siapa Nak Nadi itu. Ibu sudah ikhlas. Sekarang yang penting kebahagiaan kamu Melody"

Ibu mengusap air mata Melody.

Ibu mengusap air mata Melody

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Udah ya, jangan sedih lagi. Kasian juga Nak Nadi dia pasti juga ngerasa bersalah sama shock. Nanti soal Kak Aya biar Ibu yang ngomong sama dia. Kamu jangan khawatir" ucap Ibu sambil menggengam tangan erat Melody.

Melody memeluk Ibu nya lagi.

**

Sementara Nadi saat ini sudah menunggu Papa Agung pulang di ruang kerja. Dengan perasaan yang tak enak dan fikiran yang ruyam, Nadi ingin tau yang sebenarnya terjadi saat kecelakaan 3 tahun lalu.

Nadi langsung berdiri saat pintu terbuka,"Pa, Nadi mau tanya sesuatu" ucap to do point Nadi

"Ada apa Nad? Papa baru pulang lho, biar Papa bersih bersih dulu ya. Kamu tunggu sebentar"

"Gak bisa Pa, kasih waktu sebentar aja Pa buat Nadi. Ada hal penting yang Nadi pengen tanyain"

Karena sang anak terlihat serius, akhirnya Papa Agung mengalah dan duduk di sofa yang ada di ruang kerja itu," Ya udah mau tanya apa?"

"Kecelakaan tiga tahun lalu, apa bener ada korban selain Kak Killa?"

"Kamu tau darimana?"

"Jadi bener Pa? Waktu itu Nadi juga nabrak seseorang?"

Melody untuk Nadi [Jaeminju Fanfic]Where stories live. Discover now