Part 11 Datang dan Pergi

214 31 0
                                    

Kesialan dialami Nadi sewaktu menuju ke studio untuk menjemput Melody. Mobil yang dikendarainya tiba tiba seperti ada yang salah. Setelah Nadi meminggirkan mobil nya lalu cek ban, ternyata ban belakang mobil Nadi yang bermasalah.

Alhasil Nadi buru buru membuka ban cadangan yang ada di mobilnya. Belum juga selesai memasang ban, hujan tiba tiba turun cukup deras. Nadi memutuskan untuk segera masuk mobil. Naas baginya, karena terburu buru ponsel Nadi jatuh di genangan air. Setelah masuk mobil, Nadi mencoba menghubungi Melody tetapi ponselnya mati.

"Duh pasti Melody udah nunggu" gerutu Nadi

Nadi hanya bisa pasrah, menunggu hujan sedikit reda dan ia bisa memperbaiki ban mobilnya dengan segera. Ia juga merasa khawatir dengan Melody, apalagi hujan yang saat ini cukup lebat.

Sembari menunggu hujan, Nadi menyalakan audio music yang ada di mobilnya. Hujan kali ini membawanya ke renungan penyebab Kakaknya yang ingin mengakhiri hidup.

Kala itu saat Nadi menjemput Kakaknya di bandara setelah perjalanan ke negara sebrang, Killa memang tak menunjukkan ekspresi seperti biasanya. Tapi, Nadi mengira itu hanya akibat dari jet lag yang masih dirasakan Kakaknya. Namun ternyata ada luka yang coba ditutupi Kakaknya saat itu. Andaikan Nadi waktu itu mencoba memastikan dengan Kakaknya, mungkin ia pasti tau apa yang sedang Kakaknya rasakan sebenarnya.

Nadi mencoba mengalihkan atensinya pada lalu lalang jalanan. Samar samar Nadi melihat ada seseorang yang hendak menyebrang. Seperti terlihat seseorang itu membawa payung untuk berlindung dari hujan. Seseorang itu tampak ragu untuk mencoba menyebrang. Nadi yang masih memperhatikan seseorang itu, tampak sedikit kasihan mungkin saja orang itu takut untuk menyebrang. Namun beberapa saat kemudian gerak gerik seseorang itu mencurigakan.

Mata Nadi menangkap jika seseorang itu akan melakukan hal yang berbahaya.

Terdengar suara decitan rem mobil.

"Lo gak papa?" ucap Nadi cemas dengan nafas tersengal sengal pada seseorang yang beberapa saat lalu ada di dekapan Nadi.

Seseorang itu menunduk dan terdiam dihadapan Nadi.

"Hey, lo gak papa kan?" Nadi memastikan seseorang itu dengan menyentuh lengannya.

"Kenapa lo hentiin gue?" ucap lirih seseorang itu

"Lo hampir ketabrak tadi, lo gak sadar?" balas Nadi

"Gue sadar dan emang itu kemauan gue" isak seseorang gadis yang sudah menatap tajam mata Nadi

"Gila, lo mau celakain diri lo sendiri iya?" tegas Nadi

"Bukan urusan lo" seseorang itu pergi meninggalkan Nadi. Namun, karena khawatir akhirnya Nadi mencoba mencegahnya.

"Tunggu"
"Ikut gue" perintah Nadi sembari menarik tangan gadis itu

"Lepasin gue" balas gadis itu yang berusaha melepaskan diri dari Nadi
"Lo siapa sih, gak usah ikut campur sama urusan gue"

Nadi menghiraukan perkataan seseorang itu dan membawanya ke sebuah minimarket yang ada di seberang jalan.

"Tunggu sini" perintah Nadi kepada gadis itu untuk menunggunya di kursi yang ada di depan minimarket itu.

"Nih.." ucap Nadi menyodorkan sebuah kantung plastik
"Disitu ada minum, kalo lo laper gue beliin juga roti"

Gadis itu tak merespon. Ia hanya tertunduk lesu.

Sekarang Nadi sudah duduk di samping gadis yang beberapa saat lalu sepertinya berniat untuk mengakhiri hidupnya sendiri.

"Kelakuan lo tadi bukan gak bakal nyelesain masalah lo. Tapi malah bikin masalah baru" celetuk Nadi

Melody untuk Nadi [Jaeminju Fanfic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang