Part 16 Tak sengaja

165 30 0
                                    

Ada alasan yang membuat Melody tiba tiba ingin melamar kerja lagi. Padahal freelance di florist sudah cukup menguras waktu dan tenaga nya. Bermula saat kemarin sore saat Melody sedang bersiap untuk menutup florist ada seorang pria paruh baya yang seperti mau masuk ke florist.

"Maaf Pak, toko kami sudah mau tutup.." ucap Melody sopan melihat seseorang bertopi mendekatinya

"Melody kan? Kamu lupa sama Om?"

Seketika tubuh Melody sedikit gemetar takut hal buruk terjadi padanya. Melody coba untuk setenang mungkin dan  mengingat siapa seseorang yang ada dihadapannya saat ini.

"S-siapa y-ya?" ujar Melody terbata

Sambil membuka topinya, pria itu tersenyum dan berkata
"Masih gak inget sama Om?"

Melody menghela nafas lega ternyata seseorang yang sedang di hadapannya  adalah orang yang ia kenal dan memang sudah menjalin hubungan baik dengan keluarganya terlebih dengan almarhum ayahnya.

"Om Gunawan?"

"Iya Melody, ini Om. Masak udah lupa" balas Om Gunawan

"Maaf Om, sekarang penampilan Om beda soalnya"
"Mari Om duduk dulu"

Melody mempersilakan Om Gunawan atau sahabat akrab Ayahnya dulu.

"Gimana Om kabar nya? Sejak Ayah meninggal, Melody jarang lihat Om lagi" tutur sopan Melody

"Baik, Om pindah kerja ke Pontianak Mel, jadi Om jarang di Jakarta. Ibu sama Kakak mu juga baik baik saja kan?"

"Iya Om, Ibu sama Kak Aya baik baik saja kok. Omong-omong Om ke Jakarta ada acara apa Om?" tanya Melody

"Begini Mel, sebenarnya Om memang ada keperluan dan ini menyangkut Ayah kamu"

Melody mengernyitkan dahi nya.

"Tentang Ayah? Kenapa Om?" tanya Melody kebingungan

"Apa kamu gak pengen tau siapa orang yang udah gak bertanggung jawab atas meninggalnya Ayah kamu?" ucap Om Gunawan

"M-maksud Om?"

"Om pengen bantu ngungkapin siapa orang yang udah bikin Ayah kamu celaka Mel. Dia harus di hukum karena udah menyebabkan oranglain kehilangan nyawa nya"

"T-tapi kan udah lama Om? Apa masih mungkin? Dulu polisi langsung nutup kasusnya gitu aja. Dan waktu itu kami udah coba nerima Om" jawab Melody

"Masih ada kesempatan Mel, jujur saja Om masih belum nerima kepergian Ayah kamu tiba tiba. Apalagi orang yang nyebabin Ayah kamu meninggal masih berkeliaran tanpa rasa bersalah"

Melody diam dan nampak ragu dengan perkataan Om Gunawan tadi

"Gimana Mel? Om bisa bantu supaya Ayah kamu juga tenang disana" sambung Om Gunawan menyakinkan

Melody bingung dengan tawaran sahabat dekat Ayahnya itu. Walaupun sebenarnya Ibu, Kakak dan dirinya memang sudah ikhlas dengan apa yang terjadi pada Ayahnya dulu. Namun, Melody juga masih penasaran mengapa waktu itu polisi dengan gampangnya menutup kasus kematian Ayahnya.

"Memang nya gimana Om, supaya tau pelakunya ?"

Terlihat Om Gunawan tersenyum miring.

"Om punya kenalan Mel, dia petinggi polisi  Om yakin dia bisa bantu kita. Tapi, ya kamu sendiri Mel sekarang kalo gak ada uang jalannya ya agak susah. Om udah ada uang tapi masih kurang dikit Mel"

Melody nampak menimang nimang dan sedikit ragu. Namun, terlintas di pikiran Melody mungkin saja kematian Ayahnya ini ada kejanggalan dan sepertinya Melody harus tau itu.

Melody untuk Nadi [Jaeminju Fanfic]Where stories live. Discover now