Part 21 Tak terduga

207 30 1
                                    

(alurnya aku percepat dikit ya hehe ☺️)

Seiring berjalannya waktu, Nadi dan Melody semakin dekat. Walau masih sebatas teman dan belum ada kata ungkapan perasaan dari kedua pihak. Tapi tak dipungkiri keduanya menyimpan rasa yang sama ketika mereka bersama.

Melody yang sekarang tak merasa canggung lagi dengan Nadi dan Nadi yang terlihat bahagia saat Melody mulai bisa tersenyum karenanya. Kedekatan mereka berdua sudah mulai terlihat hingga membuat Winola kesal dan cemburu. Bagaimana tidak dulu Nadi selalu ada untuk dirinya, namun sejak Nadi dan Melody semakin dekat, Winola seperti dilupakan oleh Nadi. Winola akui dirinya memang egois, karena dirinya hanya ingin perhatian Nadi berpusat padanya.

Seperti sekarang ini, dengan sedikit paksaan Winola mengajak Nadi untuk pergi ke suatu tempat.

"Kita mau kemana sih Win? Aku udah janjian sama temen buat ngerjain tugas bareng.." ucap Nadi sembari mengemudikan mobilnya

Winola sedikit kesal dengan alasan Nadi "Nanti aku arahin Kak, yang penting jalan terus aja..."

Tibalah mereka di sebuah bangunan rumah yang cukup besar atau lebih tepatnya tempat itu disebut dengan pondok kesembuhan bersama. Dari plakat yang terpasang di depan pondok itu tertulis jika di tempat itu digunakan untuk tempat rehabilitasi orang orang dengan gangguan jiwa dan mental bagi yang kurang mampu.

"Yuk Kak, tolong bantuin gue angkat belanjaan yang tadi gue beli ya.."

Nadi masih diam, ia masih menduga mengapa Winola mengajaknya ke tempat ini. Mereka masih belum beranjak dari mobil.
"Win, lo ngapain ajak gue kesini?" Tanya Nadi

"Ohh itu, nanti lo pasti tau Kak, yuk.."

Akhirnya mereka berdua masuk ke pondok dan disambut oleh pengelola rehabilitasi itu.

Winola dan Nadi memperkenalkan diri dan menyalami Pak Eko sebagai pengelola pondok rehabilitasi tersebut.
"Perkenalkan Pak saya Winola anaknya Pak Beni dan ini temen saya.."

"Naditara Pak.."

"Oh ya Mbak Mas, silakan masuk.."

Mereka diarahkan untuk duduk di ruang tamu pondok tersebut.

"Ini Pak ada sedikit bingkisan dari kami semoga berguna untuk pasien disini.."

"Terimakasih Mbak Winola dan Mas Nadi, kami terima. Semoga menjadi amal bagi kalian berdua.."

Setelah berbincang bincang sebentar, Winola dan Nadi diajak Pak Eko ke kamar salahsatu pasien yang ada disana.
Namanya Maura dia salahsatu pasien di pondok rehabilitasi. Kata Pak Eko Maura depresi akibat pelecehan yang dilakukan oleh kerabat dekatnya sendiri. Winola dan Nadi yang mendengar itu nampak miris apalagi melihat kondisi Maura langsung. Tubuhnya yang penuh luka akibat berusaha melukai dirinya sendiri.

Nadi jadi teringat dengan Mama nya, kondisi sang Mama yang pernah melakukan hal yang sama.

Sepulangnya Nadi dan Winola dari pondok rehabilitasi, Winola sebenarnya ingin mengajak Nadi untuk mampir ke cafe tapi Nadi menolak. Di perjalanan Winola dan Nadi tak banyak bicara. Nadi yang fokus menyetir dan Winola yang mencoba mencari topik pembicaraan.

"Kak.. lo udah makin dekat sama Melody ya?" Winola membuka suara

Nadi sedikit terkejut dengan pertanyaan Winola yang tiba tiba.
"Kenapa emangnya?"

"Ehmm, gak papa sih, berarti keinginan lo udah terwujud dong.."

Nadi tak menjawab.

"Eh, Kak kasian ya Maura, gue gak bisa bayangin deh gimana terpuruknya Maura.." lanjutnya

Melody untuk Nadi [Jaeminju Fanfic]Where stories live. Discover now