Yellow Spiny Daisy

192 19 3
                                    

Tay kini tengah berada di ruangan New, sedangkan Singto pria itu sudah kembali ke rumah kaca sejam yang lalu.

New menahan Tay agar tidak pergi dulu, mau menolak pun Tay bisa apa New adalah bos nya.

" Te jujur sama aku, Kamu juga punya perasaan yang sama kan kaya apa yang aku rasain saat ini? "

" Aku gak tau New perasaan apa yang aku punya buat kamu, aku sendiri pun masih bingung "

" Kita bisa coba untuk lebih mengenal perasaan kita satu sama lain Te..." New menggenggam tangan Tay meyakinkan Pria itu.

" Tapi aku cuma pekerja buruh, sedangkan kamu? Kamu bos nya aku cuma bawahan kamu yang paling bawah"

" Tapi aku gak perdui "

" Tapi aku yang perduli ke kamu, akan ada bayak orang yang berpendapat buruk tentang hubungan kita aku gak mau liat kamu sedih"

" Aku kurang apa sih Tay Sampai susah banget dapetin hati kamu? Kalau emang di hati kamu udah ada orang lain dan itu bukan aku bilang Te jangan bawa-bawa kasta dalam masalah ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Aku kurang apa sih Tay Sampai susah banget dapetin hati kamu? Kalau emang di hati kamu udah ada orang lain dan itu bukan aku bilang Te jangan bawa-bawa kasta dalam masalah ini... "

Baru Tay ingin menjawab ucapan New Tiba-tiba ponsel nya bergetar terlihat ada panggilan masuk dari nomor yang tidak ia kenal.

Siapa ya?

Perasaan yang tau nomor gua cuma Gun, Singto, Jumpol sama Arm.

" Gak di angkat? kali aja penting" Kata New sedikit kesal karna ia baru sadar dirinya saja bahkan tidak memiliki nomor Tay apalagi hati nya.

" Hallo "

".... ...... ........... "

" Iya benar, Iya ada apa? "

"..... ........ ........"

" HAH! KECELAKAAN. Baik baik saya akan segera ke sana. Rumah sakit mana sebelum nya "

Tay Mengambil pulpen yang tergeletak di meja New menuliskan alamat di telapak tangannya.

Panggilan pun terputus, karna takut hilang Tay segera memotret telapak tangan yang bertuliskan alamat rumah sakit itu.

" New maaf aku harus pergi sekarang "

"Ada apa Te, siapa yang sakit? " New menahan tangan Tay menunggu penjelasan.

Tay tidak menjawab. " Nanti akan ku ceritakan tapi gak sekarang aku buru-buru"

" Tapi pembicaraan kita belum selesai Te "

" New maaf tapi ini bukan waktu yang tepat untuk bahas itu. Aku harus cepet-cepet ke sana "

" Aku anterin kamu "

" Gak perlu New aku bisa sendiri, aku akan naik taksi "

" Kelamaan, Nih " New melemparkan konci mobil nya kepada Tay.

Like Flowers Like You (TayNew)Where stories live. Discover now