09

6.3K 576 27
                                    

Bocah itu sangat kecil, Haerin namanya. Sosok kecil yang ntah apa dosanya. Nyawanya habis di tangan ibunya, yang berhasil membuat Jaehyun emosi bukan main.

Kemarin malam adalah hari yang berat. Taeyong harus membujuk Jaehyun untuk melupakan kasusnya itu. Hanya bocah kecil itu yang Jaehyun sesali.

"Lahirlah kembali menjadi anakku.." gumam Jaehyun kemarin malam ketika hendak tidur.

Kepalanya terus mengingat Haerin. Bocah kecil yang memiliki wajah cantik dengan senyuman yang indah.

Jaehyun akhirnya berdamai dengan perkara Haerin. Ia baru mengingat bahwa ada lagi objek indah dan cantik yang ia miliki sekarang. Taeyong namanya. Ia tidak akan menyiakan istri cantiknya.

"Dia cantik, Taeyong cantik, dan selalu seperti itu.." gumam pria Jung itu; berdasarkan fakta.

Pada akhirnya, Jaehyun menuruti pesan Taeyong dan menutup matanya untuk tidur menunggu mentari terbit di esok hari.

*

*

*

"Jaehyun bajingan! Bersihkan sampah sampah ini!"

Mentari bahkan belum terbit, Taeyong sudah ribut dengan seluruh umpatannya yang ada itu. Subjek yang memancing emosi Taeyong juga belum bangun.

Dengan langkah kesal Taeyong menuju kamar mereka, menarik lengan bajunya hingga bahunya putihnya terlihat.

Bugh! Bugh! Bugh! Bugh! Bugh! Bugh!

Taeyong mengetok─ atau lebih tepatnya menggedor pintu kamar dengan seluruh tenaganya yang ada. "Terlalu lama!" BUGH!

Di tendangnya pintu kamar itu. Taeyong menaiki ranjang dan langsung memukuli Jaehyun tanpa rasa empati sedikitpun. Padahal Jaehyun masih di alam mimpi..

"Hngg─ aduh ada apa ini? Astaga!" Jaehyun buru buru duduk dan melindungi tubuhnya dari serangan mendadak istrinya itu.

Apa apaan? Nyawanya bahkan belum terkumpul sepenuhnya.

"Cantik sekali.." gumam Jaehyun jujur. Saat di pagi hari Taeyong sudah bangun dan muncul menjadi pemandangan cantik yang pertama untuk Jaehyun.

Lelaki manis itu menatap galak pada sang suami, "KAU! Bersihkan sampah sampah di depan rumah! SEKARANG!"

Merasakan alarm bahaya. Jaehyun buru buru beranjak dari ranjang nyamannya, ia menuruni tangga dan berlari untuk membuka pintu.

Akan membersihkan sampah yang diucapkan istrinya itu─

You are great and You deserve,

You are great and You deserve,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lyana.

*

*

[✓] Philosophy - JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang