Part 3

3.3K 228 26
                                    

Alexander duduk terdiam di meja kerjanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Alexander duduk terdiam di meja kerjanya. Akhir-akhir ini pekerjaan menjadi sulit, hubungannya dengan Tiffany terganggu karena Evelyn. Ini pertama kalinya Alexander merasa tidak tenang dalam hidupnya. Dia juga tidak bisa menghubungi Tiffany ini semakin membuatnya menggila.

Pria dengan sejuta pesona itu memutuskan untuk pergi ke club saja. Dia memakai setelan rapihnya dan langsung pergi mengendarai porsche hitam kesayangannya.  Di tempat parkir VIP club. Alexander bisa melihat mobil kakaknya—Damien terparkir. Pria itu mengerutkan keningnya. Dia tidak tahu sejak kapan Damien menyukai club. Alexander hanya tahu kakaknya itu good boy yang menurut pada orang tua. Tidak seperti dirinya yang bebas. Bisa dipertegas dia bebas.

Malam ini club sangat sesak. Alexander langsung menuju ke atas. Dia sudah berlangganan di club mewah ini. Bahkan dia juga mempunyai bartender khusus yang akan melayaninya. Kenapa bisa seperti itu? Alexander menanamkan sahamnya di sini. Tidak ada yang tidak mengenalnya. Bahkan pemilik club ini meminta para pegawainya untuk belajar melayani Alexander dengan benar.

"Selamat malam Tuan Alexander! Kau ingin apa malam ini?" tawar Aurora. Ya, dia adalah bartender wanita yang Alexander minta.

"Vodka, seperti biasanya." Alexander duduk di kursi depan Aurora.

"Apa kau ingin di tambahan? Seperti sebelumnya?" tawar Aurora lagi. Alexander langsung menggelengkan kepalanya.

"Obat penenang itu tidak cukup untuk membuatku rileks. Aku tidak suka itu, jangan berikan aku itu," terang Alexander. Aurora langsung mengerti dia menyiapkan vodka untuk Alexander.

"Ini minumanmu, Tuan Alexander, kau ingin yang lain?" Alexander menggelengkan kepalanya. Pria itu membawa gelasnya pergi. Pria itu berdiri melihat ke bawah dance floor. Mata Alexander tertuju pada wanita yang sepertinya tidak asing baginya. Alexander melebarkan matanya. Dia terkejut.

"Evelyn?" tanya Alexander pada dirinya. Dia melihat Evelyn yang sangat cantik malam ini dengan bajunya yang kekurangan bahan. Rambutnya yang terurai dan tubuhnya yang berkeringat karena dia menari. Alexander mengigit bibir bawahnya.

Pria itu belum pernah melihat Evelyn berdandan cantik seperti itu. Saat bersamanya Evelyn juga tidak berdandan. Dia berpenampilan sesuka hatinya, tetapi malam ini. Di club tempat biasanya dia bermain. Evelyn datang. Alexander bertanya-tanya sudah berapa kali dia datang ke club ini. Kenapa Alexander tidak pernah melihatnya.

Mata Alexander tidak bisa lepas dari Evelyn. Tidak walaupun sedetik. Pria itu menikmati minumnya sambil terus bergairah melihat Evelyn yang menari. Wanita itu mengangkat kepalanya dan melihatnya. Alexander memasang wajah biasa saja. Sementara Evelyn tampak terkejut melihatnya. Wanita itu kemudian pergi setalah mengetahui Alexander melihatnya.

Dari belakang, Damien kakak Alexander menepuk bahunya. Pria itu tidak suka bertemu kakaknya di tempat seperti ini. Dia tidak bisa bebas.

"Sejak kapan kau ada di sini?" tanya Damien.

Alexander's Lover [#1 OSVALDO SERIES] Where stories live. Discover now