Alexander's Lover [#1 OSVALDO SERIES]

part 24

Evelyn memunguti pakaiannya dengan cepat. Bermain dengan Alexander di halaman mansion benar-benar membuatnya tidak bisa lepas dari pria itu. Begitu Alexander terkulai lemas dia langsung bangun dan lari masuk ke dalam mansion.

Dengan sisa tenaganya, Evelyn masuk ke kamar sembarangan dan berguling ke kasur. Dia mencoba bernapas dengan benar dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Evelyn memejamkan matanya karena dia sendiri juga lelah.

"Alexander! Kau gila!" umpatnya. Wanita itu tersenyum miring. Ia masih terngiang bagaimana suaminya itu mengguncang tubuhnya.

Tidak lama kemudian Alexander juga masuk ke dalam kamar yang Evelyn masuki. Dia bisa melihat Evelyn yang sudah tidak berdaya di atas ranjang dengan selimutnya. Pria itu menaikkan satu alisnya.

"Kau lelah? Hanya sampai situ kemampuanmu?" goda Alexander.

"Sudah cukup! Apa kau sadar sudah tiga kali keluar?" Evelyn melotot pada Alexander.

"Baiklah, kita lanjutkan lagi nanti malam. Bagaimana kalau di kolam renang? Apa kau mau mencobanya? Tapi kita sudah pernah melakukannya." Kali ini Evelyn membungkam mulut Alexander dengan tangannya.

"Sudah cukup!" Alexander malah menggigit lembut tangan Evelyn yang menempel pada mulutnya.

"Kenapa kau selalu menyuruhku berhenti? Aku tahu kau sangat menyukainya," goda Alexander. Evelyn hanya bisa tersenyum konyol.

Alexander menarik tubuh Evelyn untuk mendekat padanya. Dia mengelus lembut rambut istrinya itu yang berantakan dan berkeringat akibat aktivitas mereka tadi. Alexander merasa sangat nyaman sekali saat Evelyn di sampingnya.

"Baiklah, ayo kita tidur." Alexander mencium kening Evelyn.

"Sudah ku duga kalau kau cuman tahan keluar tiga kali! Menyebalkan!" Evelyn memunggungi Alexander. Apa pria tidak bisa sebentar saja melakukan hal romantis setelah bercinta? Apa selelah itu hingga langsung ingin tidur.

"Kata siapa aku hanya tahan tiga kali?" bisik Alexander di telinga Evelyn.

Evelyn yang menungguinya membuat Alexander terpikirkan hal nakal. Pria itu membuka selimutnya hingga dia bisa melihat punggung dan pinggang Evelyn yang tidak tertutup apapun. Alexander mengelus punggung istrinya itu dengan lembut dan perlahan turun ke bagian pangkal pahanya lalu menampar dengan kencang hingga memerah dan anehnya itu tidak sakit bagi Evelyn. Dia merasa itu memuaskan.

"Kau ingin lagi?" tawar Alexander. Evelyn tidak menjawab. Dia menggigit bibir bawahnya kuat-kuat dan Alexander menampar lagi tubuh bagian bawahnya. Kali ini Evelyn benar-benar mendesah membuat Alexander semakin bersemangat.

"Katakan padaku kenapa malaikat secantik dirimu bisa ada di dunia? Huh?" bisik Alexander. Pria itu menciumi leher Evelyn.

"Katakan padaku, kenapa kau bisa secantik ini? Evelyn! Kau membuatku gila!" Alexander meremas dada istrinya sampai wanita itu menjerit kenikmatan.