part 9

2.7K 167 16
                                    

Alexander menyesali perbuatannya karena tidak mengejar Evelyn. Sekarang ponselnya tidak berguna karena tidak bisa menghubungi wanita itu. Kini dia harus menyelesaikan masalahnya tanpa Evelyn. Tiffany main-main dengan membuat berita palsu. Pelecehan seksual katanya. Menyentuh Tiffany saja dirinya tidak pernah. Alexander terbuai dengan cinta pandangan pertamanya dengan Tiffany akan tetapi dengan cepat Evelyn bisa membuat dirinya sadar bahwa dia tidak lagi membutuhkan Tiffany di hidupnya.

"Aku ingin bertemu dengan Tiffany Thomas," ucap Alexander pada asisten Tiffany.

Tidak lama kemudian, Alexander dipersilahkan masuk dan dia langsung duduk di sofa menunggu Tiffany. Wanita itu keluar dengan wajah sombongnya dia langsung duduk di seberang Alexander.

"Senang rasanya bertemu denganmu," ucap Tiffany.

"Aku muak denganmu." Alexander menatap tajam Tiffany. Wanita itu hanya tersenyum.

"Jangan main-main denganku," ancam Alexander.

"Aku tidak terima Alexander! Kau bersamaku sekian lama lalu kau menikah dengan wanita jalang sepertinya!" teriak Tiffany.

"Jangan berteriak padaku Tiffany! Dan perlu kau tahu Evelyn bukan wanita murahan sepertimu!" Alexander mengepalkan tangannya. Pria itu menatap tajam Tiffany.

"Alexander, kau mencintaiku, lalu kenapa kau menikah dengannya?" Sekarang mata Tiffany menjadi berkaca-kaca.

"Aku ingin menjelaskan padamu waktu itu dan kau mengusirku pergi bukan? Sejak itu aku memilih untuk mendengarkan orang tuaku dan mencintai Evelyn." Kejujuran Alexander membuat Tiffany makin marah.

"Oh, kau mencintai wanita itu sekarang? Bagaimana caranya? Bagaimana caranya dia bisa membuatmu jatuh cinta begitu cepat?" tanya Tiffany. Alexander diam saja.

"Apa dia menggodamu dan tidur denganmu? Apa dia sudah hamil anakmu?" ucap Tiffany dengan nada makiannya.

"Ya, aku yang tertarik untuk tidur dengannya, akan aku doakan dia menjadi ibu dari anak-anakku. Karena dia wanita yang baik." Alexander tidak mau kalah.

"Aku peringatkan sekali lagi padamu Tiffany, aku tidak suka bermain-main dengan berita sampahmu. Kalau kau mengulanginya lagi. Aku bersumpah akan menghancurkan dirimu hanya dengan sekejap mata," ucap Alexander dengan tegas. Pria itu langsung keluar dari ruangan Tiffany.

Perdebatan ini membuat Alexander muak. Dia juga membersihkan namanya dari media.  Alexander juga menyuruh para pegawainya membuat artikel yang baik-baik tentang hubungannya dengan Evelyn padahal Evelyn sudah menghilang beberapa hari yang lalu. Alexander kembali ke kantornya dan ternyata Giselle menunggunya.

"Kau di sini?" tanya Alexander.

"Tentu saja! Bagaimana, kau bisa menghubungi Evelyn?" Giselle menatapi Alexander.

"Tidak bisa. Dia tidak menjawab teleponku, pesanku atau apapun itu." Alexander menggelengkan kepalanya.

"Evelyn mengatakan bahwa dia akan kembali   beberapa hari sebelum pernikahan. Aku takut kalau dia tidak datang di hari pernikahan," ucap Giselle.

"Ini juga salahmu, kenapa kau memaksakan dia yang tidak ingin menikah denganku." Sekarang Alexander menyalahkan ibunya.

"Salahku? Salahku adalah aku memaksa. Lalu sekarang jika aku tidak memaksa kalian menikah, kalian bisa punyak anak sebelum menikah!" oceh Giselle.

"Itu terjadi begitu saja, aku bahkan tidak berencana untuk tidur dengannya karena aku mencintai Tiffany!" Alexander berteriak pada ibunya.

"Ada dua macam nafsu pria Alexander, pria yang mencintai wanitanya atau nafsu pria yang kesepian dan tidak punya tempat pelampiasan, kau harus tentukan saat kau bersama Evelyn kau bernafsu yang mana?" tanya Giselle dengan tegas. Dia tidak percaya anak bungsunya ini membahas tentang dia tidur dengan Evelyn.

Alexander's Lover [#1 OSVALDO SERIES] Where stories live. Discover now