Part 12

2.7K 164 12
                                    

Damien pergi ke apartemen Alexander

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Damien pergi ke apartemen Alexander. Pria itu mengerutkan keningnya saat melihat dari luar sudah banyak penjaga yang berdiri di depan pintu apartemen adiknya itu. Dia menerobos masuk dan beberapa kali pengawal itu mengehentikannya.

"Anda tidak boleh masuk Tuan." Ini membuat Damien marah.

"Ibuku Giselle yang menyuruhku untuk menemui adikku, dia harus di bangunkan untuk menikah!" Damien tersenyum konyol. Pria itu mengetuk pintu supaya Alexander keluar, tapi tidak ada jawaban dari dalam.

"Kalian apakan adikku? Apa dia baik-baik saja? Hah?" Mata Damien menyelidik. Tanpa berpikir panjang lagi. Doa memilih untuk menghajar para pengawal itu hanya lima orang dan Damien sendirian bisa mengatasinya.

Damien menekan-nekan tombol pintu apartemen Alexander. Dia tidak tahu berapa angka kuncinya. Akhirnya, pria itu menuju pos keamanan untuk meminta mereka membuka pintu meskipun secara paksa. Setelah hampir setengah jam, Damien bisa masuk dan menemukan Alexander yang tertidur di ranjangnya.

"Alexander!" seru Damien tapi pria itu menutup matanya.

"Alexander bangun!" Dengan sekuat tenaga Damien membangunkan Alexander tapi pria itu tidak bergerak sedikitpun.

"Sepertinya, dia minum obat tidur," ucap salah satu orang yang membantu Damien.

"Iya, ini pilnya. Ada yang memberikan ini." Damien menjadi sangat marah dan geram sekali.

"Efeknya tidak akan lama. Hanya dua jam. Kalau dia benar lelah itu bisa mempengaruhi efeknya lebih lama lagi." Mendengar itu Damien semakin pusing.

"Alexander! Ayo bangun!" Dengan perlahan mata Alexander terbuka sedikit. Damien membawa Alexander menuju kamar mandi dan mengguyur adiknya itu dengan air dingin.

Perlahan-lahan Alexander membuka matanya. Kepalanya pening. Dia bisa mendengar ada orang yang meneriaki namanya. Saat dia sepenuhnya sadar. Alexander bisa melihat Damien di depannya.

"Apa yang terjadi?" tanya Alexander.

"Sialan kau Alexander!" umpat Damien.

"Kepalaku sakit." Dua orang kakak beradik itu saling menatap satu sama lain.

"Ada apa? Kenapa kau datang ke sini. Apa sekarang sudah pagi?" Alexander melihat kaca jendelanya masih gelap.

"Iya sekarang jam tiga pagi." Alexander membulatkan matanya.

"Alexander, apa kau sudah sadar sepenuhnya?" Damien menepuk-nepuk pipi pria itu.

"Iya aku sudah sadar! Sialan apa yang aku minum," oceh Alexander.

"Kau tidak bisa menikah dengan Evelyn." Hanya gelengan kepala yang Damien dapatkan dari Alexander.

"Apa maksudmu aku tidak bisa menikah dengan Evelyn?" tanya Alexander. Dia mengerutkan keningnya.

Alexander's Lover [#1 OSVALDO SERIES] Where stories live. Discover now