43.

4.3K 344 65
                                    

Pov Jennie.

Sekarang aku berada di kamar sedang mengoles alkohol di bahu lisa, aku membersihkan nya dengan telaten ya bagaimana pun ini ulah ku.
Sedari tadi aku dan lili hanya diam tak bersuara, lili meminta ku untuk berhenti aku bilang padanya.

Flashback.

" Keluar dari dunia mafia dan berhenti membunuh orang orang. "

Aku terdiam mendengar ucapan lisa, cukup lama kami diam yang hanya terdengar adalah isakan ku karena sangat takut lisa meninggalkan ku.

" Apa nini berhenti lili tak akan pernah meninggalkan nini?."
Lisa melepaskan tangannya dari ku, ia berbalik menghadap ku memegang kedua pipi ku yang ku lihat adalah tatapan hangatnya yang tak pernah berubah.

" Pernikahan dan cinta di ciptakan untuk saling mempercayai nini..."
Suara yang lembut dan halus ya ini lah lili ku.

" Ta - tapi banyak di luar sana yang selingkuh lili, nini bukan nuduh lili tapi nini takut.."
Sungguh aku takut jika milik ku tiba tiba menjadi milik orang lain.

" Jika suatu hari lili ninggalin nini, nini bisa membunuh lili di tempat,
Lili iklas jika itu memang kesalahan lili.."
Ia menghapus air mataku yang jatuh karena mendengar ucapannya, mungkin benar aku akan membunuhnya ketika selingkuh tapi tak di pungkiri jika aku juga akan bunuh diri untuk menyusul lili ku, di dunia mau pun akhirat lili ku adalah milik ku.





Flashback end.








Setelah mengganti perbannya, lili mulai membaringkan tubuhnya, aku meletakkan kembali kotak p3k, ku lihat lili yang ternyata juga melihat ke arah ku di kasur.

" Kemarilah.."
Ia menepuk perut sispack nya, yang artinya aku boleh tidur di atas tubuh nya, dengan senang hati aku tidur di sana.
Ia mulai menggosok punggung ku agar aku nyaman.

" Kamu sudah mundurkan diri?."
Aku terdiam, aku bingung harus menjawab apa.

" Belum?, Hahhh, mana hp nini?.."
Dia mengambil nafas kecewa, kemudian bertanya di mana ponsel ku, aku mengambilnya di nakas dan kembali menindih tubuh lisa.

" Nini?."
Panggilnya.

" Hmmm?."
Jawab ku.

" Ketika nini bersama lili, apakah ada niat untuk membunuh?."
Kenapa lili tiba tiba menanyakan hal seperti itu?, Aku tak pernah berfikir untuk membunuh sedikit pun jika di dekat lili, karena apa karena otak ku di penuhi akan pikiran kotor dan wajah lili yang merem melek menikmati vagina ku.
Hmm itu yang aku fikirkan jika di dekat lili, bahkan sekarang.

" Kenapa tiba tiba lili menanyakan ini?."
Tanya ku, ia meletakkan ponsel ku terlebih dahulu kemudian menatap ku dengan tatapan ouhhh dia mau di makan seperti nya.

" Karena aneh saja jika nini membayang kan ingin membunuh ketika bersama lili, kan nini kucing birahi, pasti maunya dimasukin terus."
Aku melotot kan mataku tak percaya akan ucapan frontal suami ku.
Ternyata ia tak sepolos yang aku bayangkan.

" Hmm, nini tak pernah berfikir ingin membunuh kalo bersama lili, tapi kalo lili nakal dan tak mau mendengarkan nini, ntah kenapa nini kesal dan ingin mengeluarkan sosok nini yang lain.."
Ungkap ku jujur.
Ku lihat lisa terkejut, apa yang dia kejutkan.

" Wahh, sudah lama lili tidak lihat ruby jane, apa nini bisa ganti jadi jane?."
Aku menatap tajam pada lili, apakah harus jane?, Ahh maksud ku aku tak kalah hebat soal ranjang dari pada jane.

" Nini?."
Aku tersentak kemudian tersenyum.

" Terakhir kali, setelah membunuh wendy, jane dan jennie memutuskan untuk menyatu agar bisa memiliki lili secara utuh, bukan gantian setiap saat, apa lagi kami memiliki satu tubuh, dan sekarang yang berada di hadapan lili adalah 2 orang yang telah menyatu.."

Possessive, Obsession, Psychopath. (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang