37. KKSK|| TEBAK-TEBAKAN

2.9K 107 8
                                    

Hallow, aku kembali hihihihi, makasii banyak lhoo udh 60k readers, aku sangat²berterima kasih sama kalian yang udah baca cerita aku maupun yang promosiin, aku terharu huhuhu😭💖

Jangan lupa voment juga okeyyy...

Happy Reading

"Buna!!! Ada ka Cha sma bang Alta" Pekik Lala ketika memasuki rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Buna!!! Ada ka Cha sma bang Alta" Pekik Lala ketika memasuki rumah.

"Apa sayang?" Sahut bunda Rara dari arah dapur.

"Ada ka Cha nii bun" Beritahu Lala kepada bunda.

"Assalamu'alaikum bunda" Ucap Chalya menghampiri bunda Rara.

"Ehh sayang, Wa'alaikumussalam" Jawab bunda Rara memeluk menantu nya itu.

"Apa kabar? Sehat kan?" Tanya bunda Rara sembari mengelus perut Chalya yang mulai membuncit.

"Alhamdulillah sehat bun" Jawab Chalya. "Bunda sehat kan?"

"Sehat sayang, kebetulan banget bunda lagi masak, nanti kita makan bareng yaa" Tawar bunda Rara.

"Ayah mana bun?" Tanya pak Arta yang sedari tadi nyimak pembahasan dari orang tua dan istri nya itu.

"Masih di kantor, bentar lagi pulang" Jawab bunda Rara. "Yaudah bunda mau lanjut masak, kalian duduk aja dulu" Sambung bunda Rara kembali ke arah dapur.

"Chalya ikut bun" Ucap Chalya menyusul bunda Rara.

Terlihat bunda Rara yang tengah memotong udang, sedangkan Chalya membantu membuatkan bumbu nya.

"Kamu udah USG belum Cha?" Tanya bunda Rara.

"Belum bun, niat nya Chalya mau ngajak mas Arta USG abis jemput Lala" Ujar Chalya.

"Yah, padahal bunda mau ikut, tapi hari ini bunda mau anter ayah untuk meeting ke makasar" Tutur bunda dengan raut sedih nya.

"Ih gapapa bunda, nanti Chalya video call" Kata Chalya.

"Mau liat calon cucu pertama bunda tau" Sambung bunda Rara.

"Jangan sedih dong bund, nanti Chalya kasih tau keadaan baby nya" Ucap Chalya menenangkan bunda Rara.

Bunda Rara menghela nafas "Huft, yaudah deh. Maaf bunda ga bisa nemenin"

"Gapapa bunda"

"Assalamu'alaikum" Ucap seorang lelaki dari arah luar.

KEPSEK-KU, SUAMIKU (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang