🍑Cobaan Dari Boss Baru🍑

10 5 1
                                    

"Permisi pak" ucap Narha

"Astaga!!" Azka terperanjat kaget ketika ia baru saja memasuki ruanganya dan ternyata Narha sudah berdiri di belakannya dengan senyum yang selalu ia ukir di wajahnya "Kenapa?" tanya Azka mengerutkan kening

"Dari tadi saya nunggu bapak tau, lama sekali!" protes Narha tanpa diminta "Saya hanya mau membacakan jadwal bapak hari ini! Dengarkan baik-baik, jam setengah sebelas ada rapat internal di bag..."

"Ahh, sebelum itu mending kamu turun ke loby dulu untuk mengambil berkas dari Arash Interior, jika ada surat untukku sekalian bawa!" perintah Azka sebelum Narha menyelesaikan ucapannya. Narha langsung menatap dongkol bos pendendamnya ini

"Baik pak CEO!" ucap Narha, ia kemudian berlalu meninggalkan ruangan Azka dengan tidak ikhlas

Sesampai di loby ia bertemu dengan Intan, salah satu resepsionis di perusahaan tersebut. Narha langsung mengutarakan maksud dan tujuan kedatangnya, setelah mendengar itu Intan lansung menyerahkan berkas yang Narha minta dan benar, ada beberapa surat yang di tujukan untuk CEO meyebalkan itu

Setelah mendapatkan apa yang ia cari, Narha langsung bergegas menuju ruangan CEO untuk melanjutkan tugasnya yang tertunda, dia tidak mau di salahkan karena lalai menginfokan jadwal, karena sebentar lagi ada meeting yang harus Azka hadiri.

Narha mengedarkan pandangannya menyapu setiap sudut ruangan Azka, tidak ada tanda-tanda kehidupan sama sekali

"Kemana lagi perginya bapak pendendam ini? Demen banget ngelayap!" gerutu Narha ketika melihat ruangan CEO lagi-lagi kosong, dia harus segera memberi tahukan tentang jadwalnya hari ini sebelum terlambat

Sebelum meletakan berkas-berkas yang ia bawa, Narha menyempatkan untuk mengecek segepok surat yang di tujukan untuk Azka, siapa tau ada satu surat cinta yang nyempil di sana, kan bisa buat senjata rahasia

"Regazka Ransi ... Regazka Ransi ... N.O Group ... Regazka Ransi ... Ohh!!" Narha menghentikan aktivitasnya membaca nama di surat-surat itu, ia mengerutkan keningnya tampak berpikir keras "Nama dia Regazka Ransi? Kok bisa? Heeyy, nama itu terlalu bagus untuknya? Kenapa namanya sama persis dengan nama mantan calon suami Narha? Gak mungkin, gak mungkin, ada ribuan orang yang bernama Regazka Ransi di dunia ini!" Narha bergumam sendiri "Tidak mungkin dia Azka, karena Azka yang gue kenal tidak kaku seperti dia! Yah walaupun sama-sama menyebalkan!" Narha meletakkan berkas dari Arash Interior dan beberapa surat yang ia bawa, setelah selesai dengan tugasnya Narha langsung bergegas untuk keluar ruangan Azka, tetapi...

"Astaga!" Narha terkejut ketika pintu di depannya tiba-tiba terbuka, yang ternyata Azka adalah biang kerok di balik itu "Ahhhh, bapak ini! Kalau Narha jantungan gimana?!" omel Narha reflek, sembari memegangi dadanya. Bayangkan saja, Narha yang mau membuka pintu, belum juga menyentuh handel pintunya, tiba-tiba saja pintunya terbuka tanpa permisi, gimana gak loncat coba jantung Narha

"Kau memerahiku karena aku membuka pintu ruanganku?" tanya Azka datar

"Hehe, bukan begitu pak, Narha hanya sedikit terkejut saja, sedikit!" ucap Narha cepat-cepat, sebelum bosnya ini mengomel "Haishhh, dia bener-bener gak bisa mengendalikan emosi, ckckck!" batin Narha

"Ngapain kau disini?" tanya Azka masih datar, sambil berlalu menuju meja kerjanya

"Ahh, saya mengantar berkas yang bapak minta tadi dan ada beberapa surat juga, tapi sayangnya tidak ada satupun surat cinta! Oohh iya, saya juga mau membacakan jadwal bapak hari ini. Sebentar lagi jam setengah 11 ada meeting int..."

"Rescedule semuanya!" perintah Azka sebelum Narha menyelesaikan ucapannya

"Haa? Apa? Kenapa?" tanya Narha yang mencoba mencerna ucapan Azka

NARHAWhere stories live. Discover now