🍑Bertolak Belakang🍑

24 4 0
                                    

Bandara

Azka melambaikan tangannya bersamaan dengan senyum yang merekah di bibirnya, ketika matanya menangkap sesosok wanita yang sedari tadi ia tunggu-tunggu. Ia langsung memeluk erat wanita itu ketika sudah berdiri tepat di depannya, mencoba melepaskan semua kerinduannya. Bahkan wanita tersebut juga membalas pelukan Azka tak kalah erat, dia sangan merindukan laki-laki ini

Sudah cukup lama mereka berpelukan tanpa mengeluarkan sepatah katapun, wanita itu sedikit mendorong tubuh Azka agar Azka segera melepaskan pelukannya, tidak menunggu lama, pukulan bertubi-tubi mendarat mulus di lengan kekar milik Azka

"Awww, awww, aww sakit nek!" gerutu Azka sembari mencoba menghindari pukulan dari Retno, nenek Azka

"Ini hukuman untukmu yang sudah membuat malu nenek" ucap Retno masih terus memukuli Azka "Bukannya nenek sudah memintamu untuk menemui Indira, barang sekali aja! Bahkan malam itu Indira menunggumu sampai restoran tutup!"

"Aduhh nek! Kan Azka sudah pernah bilang Azka gak tertarik di jodoh-jodohin!" Azka membela diri, ia menangkap kedua tangan neneknya yang sudah memukulnya seperti orang kesurupan

"Kamu tau, nenek harus mencari alasan untuk menjelaskan kepada teman nenek, karena kamu sudah membuat cucunya menunggu! Kalau kamu memang tidak mau di jodohkan ya cepat-cepat cari pasang! Umur sudah hampir 30 tahun, masih saja jomblo! Bahkan keponakanmu Epril, yang masih umur 12 tahun sudah punya pacar!" sindir Retno sambil berjalan mendahului Azka, sedangkan Azka berjalan di belakang sambil membawa koper neneknya dan mengusap-usap lengannya yang sudah menjadi korban kekerasan dari nenek tercintanya ini

"Nenek gak kangen apa sama Azka? Kenapa baru aja ketemu langsung di marahin? Memangnya salah Azka apa? Ini Azka mau jemput nenek aja rintangannya besar loh! Masih sempet-sempetnya lagi dimarahin sekertaris Azka gara-gara minta rescedule jadwal, ehh pas ketemu nenek malah di kdrt" protes Azka yang tidak terima di banding-bandingkan dengan bocah SD "Lagian Epril kan cuma punya pacar, lah dulu Azka umur 5 tahun sudah ada yang ngelamar Azka, udah punya calon istri, biasa aja tuh!" lanjutnya membanggakan diri

"Iya, terus calon istrimu itu mana sekarang?" tanya Retno, sambil masuk mobil dan sudah duduk manis disana. Ya, dia sangat tau siapa yang di panggil calon istri oleh cucunya ini. Dia adalah seorang gadis kecil dari masa TK nya dulu, yang mengatakan akan menikahi Azka saat besar nanti. Tetapi sayangnya di usia 11 tahun Azka harus pindah ke Prancis, dan meninggalkan gadis kecil itu tanpa pesan

"Di umpetin sama abangnya! Ini gara-gara nenek nih, nyuruh-nyuruh Azka buat pindah ke Prancis segala!" Azka menyalahkan neneknya tiba-tiba

"Jadi, selama hampir dua tahun kamu disini, sama sekali belum menemuinya? Belum ada kemajuan sedikitpun?"

"Belum!" jawab Azka lesu

"Mungkin saja calon istrimu itu sudah menikah! Mengingat dia juga sudah umur 29 tahun saat ini, tidak mungkin dia akan menunggumu yang gak jelas kapan baliknya!"

Azka hanya diam tanpa menjawab, pikirannya kembali melayang pada saat ia baru saja masuk TK

*Flashback On*

Saat itu Azka kecil sedang menangis di pangkuan mamanya, bahkan ia sudah menangis ketika ia baru tiba, sampai-sampai Azka kecil harus melewati kelas pertamanya, dan memilih untuk tetap berada di pelukan sang mama. Ketika jam istirahat, Azka kecil masih enggan untuk lepas dari pelukan mamanya, sampai seorang gadis kecil menghampirinya dengan senyum cerianya, menampilkan sepasang lesung pipit yang mengagumkan.

"Hallo, nama kamu siapa?" tanya gadis itu ramah

"Azka!" jawab Azka lirih di tengah sesenggukannya

"Namaku Nalha, aku akan menikahimu nanti!" ucap gadis kecil itu tanpa ragu. Jenny, mama Azka sampai terbatuk mendengar ucapan frontal gadis menggemaskan itu

NARHAOnde as histórias ganham vida. Descobre agora