🍑Debaran🍑

18 4 3
                                    

"Narha"

Deg, jantung Narha serasa berhenti seketika saat mendengar suara yang sangat tidak ingin dia dengar. Tanpa menoleh, Narha terus melangkahkan kakinya, sampai sebuah tangan memegang lengan Narha, yang membuat Narha mau tidak mau menghentikan langkahnya tanpa menoleh

"Narha!" panggilan itu terdengar lagi, seorang pria berjalan kehadapan Narha dan melihat wajah Narha untuk memastikan kalau wanita yang ia pegang ini benar-benar kenalannya. Narha meremas paper bag yang ada di tangannya, untuk meredam emosi. Narha melihat wajah pria itu lagi

"Ini beneran lo? Gue tadi gak sengaja liat lo, maka dari itu gue ikutin! Lo gak inget gue? Gue Bastian, tunangan lo!" kata pria itu, Narha melepaskan genggaman tangan pria itu, mati-matian dia menahan agar mulutnya tidak menyumpahi pria ini "Gue kangen sama lo!" kata Bastian karena Narha masih diam tanpa eksperesi

Mendengar ucapan pria itu, Narha hanya tertawa sinis, dia menatap datar pria itu

"Apa lo gak punya sedikitpun rasa malu mengatakan hal menjijikkan itu?"

"Gue tau lo masih cinta sama gue kan?" tanya Bastian meraih tangan Narha lagi "Gue sudah lama putus dengan Feby, jadi lo gak perlu khawatir, karena sepenuhnya gue milik lo!"

"Aaa, lo gak jadi naik jabatan?" tebak Narha telak, sambil melepas tangan nakal Bastian yang memegang tangannya "Ckckck, sayangnya gue gak bisa liat langsung ekspresi lo waktu itu! Tapi ok lah, paling tidak gue sekarang liat seberapa menyedihkannya lo! Dan satu lagi, lo sudah hilang dalam kenangan gue, lo hanya orang asing, jadi jangan sok kenal"

"Rha, lo jangan bohong! 6 tahun! Selama 6 tahun ini lo tidak mencari pengganti gue karena lo masih suka sama gue kan? Karena gue tau, gak ada pria lain yang mau deketin lo, kecuali gue"

"Ckckck, lo begitu percaya diri? Bahkan gue kesini bersama seorang pria!" kata Narha, ia langsung tersenyum sinis ketika melihat ekpresi kaget dari mantan tunangannya ini "Gue gak salahkan? Gue kesini memang sama pria, pak Azka kan pria?" batin Narha, terkekeh sendiri

"LO BOHONG KAN!" bentak Bastian tiba-tiba, bahkan Narha sampai terdiam karena terkejut mendengat bentakkan itu

Ckleekk

Suara pintu terbuka, tidak lama terlihat Azka yang masih mengenakan jubah mandi keluar kamar dari arah belakang Bastian, membuat Bastian menoleh ke arahnya. Ia keluar karena mendengan suara terikan dari luar kamarnya.

"Ohh, pak Azka! Kesempatan gue, gue bisa peluk dia buat buktiin kalau gue bersama seorang pria sekarang. Masa bodo kalo pak Azka entar marah, yang penting balas dendam aja dulu!" batin Narha, yang berencana untuk memanfaatkan Azka sebagai alat balas dendamnya

Narha segera berjalan cepat menuju Azka, karena posisi Azka berdiri cukup jauh dari tempatnya tadi membuat Narha sedikit berlari, biar cepat sampai. Tetapi sepertinya dewi Fortuna tidak berpihak kepada niat jahatnya ini, selangkah lagi ia sampai di hadapan Azka, tetapi kaki kanannya malah menyandung kaki kiri yang membuat Narha terjungkal ke depan dan menabrak Azka, apesnya lagi bibir Narha malah mendarat mulus tepat di bibir Azka

Azka dan Narha pun sontak terbelalak dengan kejadian kilat ini

"Ohh,bukan! Bukan ini yang gue mau!" teriak Narha dalam hati. Tetapi demi melancarkan balas dendamnya, Narha malah mengalungkan tangannya ke leher Azka, sedangkan tangan Azka masih terentang kaku, tidak bergerak

"Maafkan Narha Pak Azka, sama-sama akan dimarahin, mending tuntaskan dulu balas dendamku! Kata papa Narha mengerjakan sesuatu gak boleh setengah-setengah!" batin Narha menutup matanya rapat-rapat demi mendapatkan keberanian

NARHAजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें