🍑Titisan Kunti🍑

22 3 0
                                    

'Di Taman'

Entah sudah putaran yang ke berapa, tetapi Narha belum juga ada niatan untuk menghentikan larinya, dia masih terus terbayang tentang ciuman tanpa sengaja dengan sang bos galak. Dengan mengerahkan seluruh tenaga dalamnya ia mencoba menepis bayang-bayang itu, tetapi tidak bisa, dengan tidak sopan otaknya yang tidak seberapa encer ini malah menampilkan potongan-potongan kejadian tersebut dengan sangat rapi, dan itu jelas membuat Narha semakin frustasi

"Gimana nasib gue besok? Gue harus gimana kalau ketemua dia? Pura-pura amnesia? Pura-pura tidak terjadi apa-apa?" Narha terus bertanya kepada dirinya sendiri sembari terus berlari "Arrgghh, gimana gue bisa biasa-biasa saja kalau pikiran gue masih terus melayang ke sana!" teriak Narha frusasi sambil menghentikan larinya, bahkan teriakannya itu sampai menghentikan beberapa orang yang memang sedang berolahraga di taman itu

Ketika asik memikirkan caranya agar bisa bersikap biasa saja di depan bosnya besok, tanpa sengaja mata Narha tertuju ke sebuah pohon mangga yang tumbuh di tepian taman, senyumnya seketika merekah

"Bodo amat masalah ciuaman dengan pak Azka, mending Narha nyolong mangga dulu buat ngerujak, lumayan untuk ngilangin stress!" gumam Narha, dengan semangat empat lima Narha mulai mendekati pohon mangga yang lumayan tinggi itu, tanpa ragu dia mulai mengangkat sebelah kakinya untuk mencari pijakan, kedua tangannya sudah terulur ke atas memeluk pohon mangga itu, dia mulai mengankat tubuhnya dan dengan lancar dia terus membawa tubuh kecilnya mulai menjauhi tanah

Dan di sinilah Narha sekarang, nangkring di atas pohon sambil terus memanen buah mangga yang jelas bukan miliknya. Ketika asik berkutat dengan dosanya, tiba-tiba pak Zaki sudah berdiri dengan bersedekap dada di bawah pohon mangga. Pak Zaki ini adalah warga yang dapat kepercayaan untuk merawat dan menjaga keasrian taman tersebut, pak Zaki juga menanam beberapa buah di taman itu, termasuk pohon mangga yang sedang di palak Narha ini

"Kenapa kamu sudah nagkring di sana pagi-pagi!" seru pria yang berusia hampir enam puluh tahun itu. Zaki ini sangat kenal dengan Narha, pasalnya gadis itu dari dulu sangat gemar mencuri mangga-mangganya, walau awalnya Zaki marah karena mangga yang Narha petik bukanlah mangga yang sudah matang, melainkan mangga-mangga yang masih sangat muda, bahkan mangga yang masih sebesar biji salak pun tak luput dari incarannya, tetapi walaupun sudah di marahi Narha akan tetap mengulanginya, jadi Zaki lebih memilih membiarkan gadis itu, dia sudah sangat lelah memarahi Narha

"Eh pak Zaki, udah lama disana pak?" tanya Narha tanpa merasa berdosa, masih berusaha meraih mangga yang masih dalam jangkauannya

"Umurmu sudah hampir 30 tahun Rha, masih saja suka nyolongin mangga!"

"Narha gak nyolong pak, Narha udah ijin kok, kalau mau ambil mangganya!"

"Izin? Ama siapa?" tanya Zaki menaikan sebelah alisnya

"Sama pohonnya lah!" sahut Narha sambil nyengir ke arah Zaki, kemudian ia kembali mendongak untuk mencari mangga lagi

"Ohh iya, abangmu itu belum nikah kan?" tanya Zaki

"Umm belum pak, kenapa?" tanya Narha menghentikan aktifitasnya dan melihat ke arah Zaki penuh curiga "Jangan bilang bapak suka sama abang saya? Narha gak mau ya punya kakak ipar laki-laki!" tolak Narha langsung

"Ngawur, saya sudah nikah!"

"Ya siapa tau bapak ketularan virus kumbang sama lebah yang membelot tadi!" ujar Narha "Lantas kenapa pak Zaki nanyain abang Narha udah nikah atau belum?"

"Kamu kan tau sendiri, Mila, anak saya sangat tergila-gila dengan abangmu itu!" curhat Zaki tiba-tiba

"Lantas..."

"Kamu bantuin lah, dia kan teman sekolahmu dulu?"

"Mohon maaf bapak Zaki, walaupun seandainya Narha sedang ada hutang nyawa sama bapak, Narha gak akan berikan abang Narha buat Mila. Apaan dia, demen sama abang Narha, tapi dia benci setengah mati sama Narha, bukannya di baik-baikin supaya dapat restu Narha, malah ngajak perang dianya! Sampai kapanpun Narha gak mau punya kakak ipar sejenis Mila itu!" putus Narha, kemudian mengalihkan pandangannya dari Zaki menuju mangga-mangga di atasnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NARHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang