Part 13

41 10 0
                                    

Pemandangan indah di pagi hari yang sudah sering Danur lihat jika ia menginap di rumah kontrakan Rasmi, yaitu meliat Rasmi yang sedang ulet menyiapkan sarapan di dapur. Di matanya Rasmi terlihat sangat sexy dan menggoda saat sedang berkutat di dapur. Melihat bagaimana lekuk tubuh kekasihnya itu yang hanya dibungkus oleh pakaian tidur tipis membuat dirinya kembali bergairah. Tanpa bisa dicegah, ia pun berjalan menghampiri Rasmi.

"Aarrgh ...!" Rasmi berteriak saat ia terkejut karena tiba-tiba ada lengan kokoh yang melingkari perutnya.

"Kamu kebiasaan deh! Sukanya ngagetin."

"Selamat pagi." Danur memberikan kecupan selamat pagi di pipi Rasmi.

"Lepas dulu ah, aku lagi masak. Bahaya tahu!" Rasmi mencoba menggerakkan tubuhnya agar Danur segera melepas belitan tangannya.

Danur tersenyum. "Semakin kamu banyak bergerak, maka semakin aku nggak bisa melepaskan kamu." Bisikan Danur di telinga Rasmi membuat Rasmi merinding.

"Aku menginginkan kamu lagi," bisik Danur. Ia mematikan kompor dan membawa Rasmi ke sisi lain dari bagian dapur tanpa melepas pelukannya sedikitpun.

"Danur, apa yang kamu lakukan?!" pekik Rasmi.

"Kita pernah melakukannya sekali saat di dapur. Dan sekarang aku ingin melakukannya lagi. Di sini," bisik Danur penuh penekanan.

"Danur, kita sudah melakukannya semalaman!" sahut Rasmi. Sampai saat ini pun ia masih bisa merasakan bagaimana Danur menggila atas dirinya semalaman di dalam kamar. Ia bahkan masih bisa merasakan betapa penuh miliknya saat milik Danur memasuki miliknya.

"Kamu tahu, aku nggak akan bisa menahan gairahku saat melihatmu," sahut Danur.

Danur tersenyum miring saat ia tak menemukan Rasmi memakai pakaian dalam saat ia mulai menggerayangi tubuh Rasmi dari luar pakaian tidur kekasihnya itu. "Apakah ini sudah kamu persiapkan untuk menggoda aku?"

Rasmi mengerutkan keningnya. "Menggoda? Menggoda apa?" Rasmi masih kebingungan dengan kaimat yang Danur ucapkan.

"Nggak memakai pakaian dalam, itu artinya kamu mengundangku untuk—" Belum selesai Danur bicara, Rasmi dengan sekuat tenaga mencoba melapaskan diri dari kungkungan Danur.

"Kamu salah sangka, ini nggak seperti yang kamu pikirkan!" ucap Rasmi setelah ia sudah berhasil terbebas dari Danur.

"Oh ya?!" Danur kembali mengembangkan senyumannya. Namun hal itu malah membuat Rasmi semakin merinding. Tanpa sadar matanya melirik ke arah selangkangan Danur yang hanya tertutup boxer. Ia menelan air liurnya saat membayangkan seberapa mengembangnya benda yang ada di dalam kain tipis itu.

Melihat reaksi Rasmi malah membuat Danur tersenyum. Tanpa bisa ditahan lagi ia merengkuh Rasmi dan mulai mencumbunya. Ia selalu mendapatkan apa yang ia inginkan. Apalagi Rasmi juga tak pernah menolak dirinya.

***

Mahika dan Osman hanya makan berdua di meja makan mereka yang panjang. Hanya terdengar dentingan sendok dan garpu di ruang makan.

"Danur nggak pulang lagi?" Osman mulai membuka percakapan.

"Heemm ...." Mahika hanya membalas dengan deheman. Suasana hatinya selalu memburuk ketika ia tak mendapati putra semata wayangnya ada di sisinya.

"Dia menginap di rumah Rasmi lagi?" tanya Osman.

"Mama nggak tahu. Kemarin Danur pergi tanpa pamit, tapi semalam waktu Mama telpon katanya dia sedang kencan ganda," sahut Mahika.

"Kencan ganda?" Osman mengerutkan keningnya mendengar ucapan Mahika.

"Iya ... Deepa dan Abi lalu Danur dan Rasmi. Sepertinya hubungan Deepa dengan Abi juga sudah menuju ke jenjang yang lebih serius, Pa," ucap Mahika.

DanuRasmiWhere stories live. Discover now