Si Rakus

176 24 1
                                    

"Hei Mio, ini" Ucap Tsukasa meletakkan barang berbentuk kado di meja makan.

"Hm? Apa itu nii-san?" Tanya Mio.

"Bukalah, kamu akan tau apa isinya" Jawab Tsukasa.

"Baiklah nii-san" Ucap Mio lalu mengambil kado tersebut.

Mio pun membuka kado itu, setelah dibuka isinya ternyata sebuah kotak kecil yang di lapisi gabus berwarna merah, itu nyaman untuk di pegang.

Dan Mio pun membuka kotak itu, ternyata itu adalah kalung yang terbuat dari emas.

"A-apa ini nii-san?? Membelikan aku sesuatu seperti ini, apakah tidak kemahalan?" Tanya gugup Mio.

"Tidak apa-apa, ini aku beli saat belanja denganmu, tapi aku lupa memberikannya kepadamu" Jawab Tsukasa.

"Ta-tapi..." Ucap Mio malu-malu.

"Sudah tidak apa-apa, saat belanja aku tau kamu memandangi kalung itu terus, jadi ya aku belikan" Ucap Tsukasa agar Mio menerima hadiahnya.

"Ba-baiklah kalau nii-san inginya begitu" Ucap Mio masih malu-malu.

*Srak

Tsukasa bangun dari duduknya dan menghampiri Mio, "Sini aku pasang kalungnya Mio" ucap Tsukasa.

*Blush!

"Eh? Ti-tidak perlu nii-san" Tolak Mio dengan pipinya memerah.

"Sudah.. tidak apa-apa, aku ini kan kakakmu loh... Tidak perlu malu-malu" Ucap Tsukasa.

"Uh... Baiklah..." Ucap Mio dengan malu-malu.

Tsukasa pun memakaikan kalung emas itu di leher Mio, Mio hanya diam namun sebenarnya dia sangat malu dan senang dengan hal ini.

Sampai-sampai kepalanya terus berasap saking malunya, setelah itu Mio memperhatikan kakaknya yang perhatian, apalagi Mio sebenarnya menyukai Tsukasa diam-diam.

"Hm? Ada apa Mio? Apa kau tidak suka kalungnya?-" Ucap Tsukasa.

Sesaat setelah Tsukasa berbicara Mio langsung menyanggah perkataan Tsukasa, "Suka!" Ucap sekilas Mio.

"Hm?" Bingung Tsukasa.

"Aku suka kalungnya... Ini indah" Ucap Mio.

Tsukasa pun tersenyum sembari berjalan kearah Mio lalu mengelus kepalanya, "Baguslah kalau kamu suka sama kalungnya" Ucap Tsukasa sambil mengelus kepala Mio.

.

.

.

Di kamar Tsukasa.

"Hei Sistem-san, akhir-akhir ini kenapa aku tidak merasakan energi dari makhluk Cosmic?" Tanya Tsukasa pada Sistem-san.

[Hm(⁠ ̄⁠ヘ⁠ ̄ )... Baiklah, lagian ini sudah waktunya]

"Hm? Apa maksudmu Sistem-san?" Bingung Tsukasa.

[Mulai dari sekarang makhluk yang akan kau lawan bukan hanya Cosmic, tapi Iblis, Dewa, Ruler dan masih banyak lagi, jadi kau harus bersiap siap]

"Waduh... Tapi ini semakin seru, aku tidak sabar ingin menghancurkan mereka semua" Ucap Tsukasa dengan senyum jahatnya.

[Kenapa kau jadi brutal begini?(⁠ー⁠_⁠ー⁠゛⁠)]

"Haha, maaf maaf. Aku akan menghancurkan mereka semua agar misi ku cepat berakhir" Ucap Tsukasa.

.

.

.

.

Di Jalan.

"Ugh... Malem-malem begini malah disuruh beli pembalut, Mio ada ada saja dahh" Ucap Tsukasa yang berjalan dengan lesu.

Dimensional System'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang