Prolog

38 18 7
                                    

Matahari begitu terik pagi ini, manusia ini sangat malas padahal hanya berpindah tempat duduk saja. Dia duduk dan menutup telinganya saat satu makhluk di hadapannya terus mengerutu.

"Anesa, pindah lah ke depan gue juga mau tiduran."

"Lapangan tidak untuk tidur."

Perkataan dari Baby Anesamerta Nararya membuat Siti Miroh pun menyerah dan kembali ke tempatnya. Anesa bernapas lega saat dirinya duduk tenang di sudut lapangan yang teduh, jika dibandingkan dengan di depan Anesa tersorot langsung oleh matahari yang terik.

"Enak pisan ya neng angin sepoi-sepoi," ledek Jojo dan gang nya yang berada di belakang Anesa.

"Anesa, lo tuli atau bisu sih? Gue gak pernah denger suara lo selama sekolah tiga tahun di sini," kata Sagara.

"Bego! Anesa kan emang cacat euy! Makanya sendirian terus, kasian utututu padahal cantik," celetuk Jojo sembari menendang-nendang krikil ke arah Anesa yang masih duduk dengan tenang.

"Udah guys! Kita gak boleh kasar sama hewan," seru ketua gang tersebut.

Akhirnya Anesa bisa mendengar kembali suara yang ingin dia lenyapkan dahulu, setiap perkataan yang keluar darinya ingin Anesa bungkam dengan samurai. Entah kenapa cowok bernama Rajazziel Jayendra itu membuat darah Anesa mendidih.

"Sayanggg, katanya kamu janji hari ini mau ketemu mamah aku," teriak salah satu murid sembari berlari kecil ke arah Rajazziel.

"Duh sayangku, manisku, cantikku, nanti aja ya ketemu mamahmu aku belum nyari cincinnya."

Seketika dua sahabat Rajazziel 'huek' mendengar rayuan maut dari king of playboy, memang pada dasarnya setiap saat dua curut ini selalu melihat ketuanya itu seperti itu dengan cewek berbeda.

"Iyaaa deh ayang, tapi nanti harus ya! Bye, aku bakal kangen kamu."

Rajazziel tersenyum dan bernapas lega saat Safany pergi, sementara dua sahabatnya tertawa cekikikan.

"Iya kangen sampai kayang!" ledek Jojo.

"Anesa, mau pulang bareng gue gak? Gue traktir lo jajan deh," tawar Rajazziel yang juga mengambil duduk di samping Anesa.

"Sorry, di rumah masih banyak makanan." Anesa pun langsung berdiri dan mencari tempat lebih aman dari buaya-buaya penganggu seperti mereka.

Sementara Rajazziel sudah berjingkrak-jingkrak senang.

"Dia ngerespons gue! Jojo, Gara, kita party malem ini," teriak Rajazziel semacam orang hutan.

"Bego! Lo nt bos! Anjir malah seneng," ujar Jojo heran dengan tingkah rada lain memang ketuanya ini.

"Setidaknya selama bertahun-tahun gue baru denger suaranya, huh! Bisa kali ya, gue taklukin seminggu," kata Rajazziel sembari menggulum senyuman menatap Anesa dari kejauhan.

"Emang kalau bisa kenapa bos?" tanya Sagara.

Rajazziel berkata, "Gue akan menjadi cowok sejati dengan ribuan cewek ngantri jadian sama gue."
















Hai!

Ini baru prolog, tolong baca sampai epilog nanti ya.

PlayBoy vs BadGirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang