BAB 05

13 14 4
                                    

"Tidak ada yang lebih singkat dari pertemuan kita bukan? Manis di awal pahit di akhir. Sulit diterima, tetapi kenyataannya itu harus kita jalani. Jangan segan buat sapa aku, ya? Kita pernah kenal kok, buat apa pura-pura asing? Toh lagipula perpisahan itu bukan kemauan kita."

Sagara Atraska

















Hari yang cerah untuk menyapa senin yang suram. Menurut Rajaziel siklus kebahagiaan itu terasa singkat, bagaimana dia penuh perjuangan menanti hari libur, pas di hari libur besoknya sudah masuk sekolah lagi, sungguh menyebalkan bukan?

"Woy, anjirlah Sa! Lo kok enggak bilang ada ujian mtk sekarang?!" seru Jojo heboh sendiri di kala kelas mereka masih sepi.

"Ck! Mana mau upacara lagi, dasi gue pake acara ketinggalan. Udah tadi gue kesiangan, bener-bener sial nih Senin!"

Sagara mendelik ke arah Jojo. Mulutnya itu memang harus ditampar, tidak berhenti mengoceh dan mondar-mandir tidak jelas. Dia pun memutuskan untuk ke luar dari kelasnya.

"Ih! Sa! Lo kok ninggalin gue?! Laknat lo!"

Sagara memutar bola matanya malas, benar-benar Jojo menghancur moodnya akhir-akhir ini. Dia juga lelah harus bertemu dengan Rajaziel setelah kejadian minggu lalu, itu membuatnya tidak punya harga diri sebagai lelaki.

"Mau ke mana, Sa?" tanya Rajaziel di sela-sela langkahnya menuju kelas berpas-pasan dengan Sagara.

"Nitip nih ke cewek lo, makasih."

"Cewek gue yang mana, Gara?"

Sagara berdecak sebal, "Makanya jangan playboy! Balikin ke si Anesa, ya?"

"Hmmm."

Rajaziel menerima buku catatan Anesa yang dipinjam Sagara, positif thinking saja Anesa memang meminjamkan buku ini tidak lebih atau sekadar alasan untuk bertemu.

Rajaziel mengurungkan niatnya untuk ke kelasnya. Dia malah memilih memutar arah ke sebelah kelasnya yaitu kelas Anesa. Tidak ada satu pun orang di sana, benar-benar hanya Rajaziel saja.

Bahkan kelas ini berhawa dingin sekali, Rajaziel pun kembali mencari Anesa ke sudut-sudut sekolah dan mengabaikan tatapan aneh dari murid-murid SMA Garuda Bangsa.

"Anesa!"

Akhirnya setelah sekian menit berlalu Rajaziel menemukan Anesa sedang duduk di kantin yang juga hanya diisi oleh beberapa siswa yang berniat bolos pelajaran pertama. Namun, kenapa Anesa juga melakukan itu? Jajan sepagi ini di kantin?

"Masih pagi!" tegur Anesa berekspresi datar sembari memakan sarapan dengan damai.

"Ini Sagara mau ngembaliin buku yang dia pinjem ke kamu," ucap Rajaziel to the point.

Anesa menatap Rajaziel dari bawah sampai atas. Mungkin dalam pikiran Anesa mengatakan jika anak seperti Rajaziel tidak bisa diajak kerja sama untuk membolos.

"Kenapa bukan Sagara yang balikin?"

Rajaziel menggeleng tidak tahu, dia pun mengambil duduk menghadap Anesa.

"Ngarep ketemuan sama Sagara, ya?!" Tuduhan itu membuat pupil mata Anesa membesar. Lagian kalau mau ketemuan juga gampang, tinggal samperin saja Sagaranya tanpa ribet perantara buku catatan.

PlayBoy vs BadGirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang