BAB 02

17 17 4
                                    

"Sebaik apa pun orang baru yang aku kenal itu, tidak senyaman dia orang yang dimasa laluku."

SAGARA ATRASKA—




Kasih tahu kalau ada typo!

















Malam ini sungguh menyebalkan untuk Rajaziel karena diadakannya acara pertemuan antara keluarganya dengan keluarga Utari. Tidak jauh dari pembahasan mengenai perjodohan mereka, dan Rajaziel muak dengan itu semua. Menurut Rajaziel masih cantik Siti Miroh daripada Utari.

"Jadi bagaimana El, apakah kamu keberatan dengan perjodohan ini?"

Rajaziel menatap lamat-lamat kedua orang tua Utari, sungguh aneh jika Rajaziel sudah menampakan gerak-gerik tidak nyaman sejak tadi, tetapi mereka masih bertanya apakah Rajaziel itu keberatan dengan keputusan mereka.

"El dan Utari masih sekolah jadi biarkan kita berdua cari jalan sendiri, soal perjodohan ini seharusnya tidak dilakukan karena akan sangat membebani kita berdua om," papar Rajaziel.

Papah Utari hanya tersenyum kecil, sementara bunda Rajaziel sedari tadi melototi putranya itu agar tidak mengatakan hal yang tidak-tidak. Namun, Rajaziel juga punya hak untuk hidup bebas bukan? Lagian hidupnya juga bukan hanya untuk mengurusi cewek.

"Kalian ini hanya anak muda yang tidak tahu apa-apa, El kamu itu harus lihat kakakmu saja dijodohkan kita sampai menikah sekarang baik-baik saja. Apa salahnya kamu menerima perjodohan ini?"

Ketika ayah Rajaziel bersuara tentu jelas dengan nada lantang dan beratnya mampu membuat Rajaziel merundukan pandangannya.

"Ayah hanya ingin tahu seberapa bertanggung jawab kamu, ayah ingin melihat didikkan ayah selama ini dari diri kamu El. Dunia di sana keras, jadi kamu harus nurut perkataan orang tua, kamu harus sadar diri jika semua fasilitas yang kamu pakai sekarang adalah hasil kerja keras orang tua!"

"Lo bukan ayah gue makanya lo gak tau perasaan anak lo!" teriak Rajaziel sudah tidak kuat saat ayahnya terus membahas segalanya pemberiannya yang terasa tidak ikhlas untuk Rajaziel.

"El! Bunda mau bicara," tukas Bunda Rajaziel agar perselisihan antara anak dan suaminya itu tidak semakin menjadi-jadi.

Rajaziel mendengus kesal ketika diseret paksa bundanya ke luar restoran milik keluarga Utari. Atensi bundanya benar-benar terfokus ke arah Rajaziel dan mengabaikan pengunjung lain yang berlalu lalang.

"Kamu ada masalah apa sih El?! Kenapa kamu bilang gitu ke ayah kamu!"

Rajaziel tersenyum kecut, "El gak mau dijodohin sama Utari, bun."

"Bunda sama ayah tahu yang terbaik untuk kamu itu apa, jadi kamu nurut aja jangan membantah! Utari itu baik, keluarganya sangat berpengaruh sama bisnis ayah kamu," papar bunda yang marahnya semakin naik pitam.

"Sekecil itu El di mata bunda? El udah besar bunda, El tahu Utari baik tapi El gak suka sama dia."

"Apa susahnya sih kamu terima dia?!!"

"Pikiran bunda kenapa terlalu kolot? Perjodohan udah seharusnya gak berlaku lagi di zaman El. Karena El berhak pilih sendiri sesuai kemauan El," lirih Rajaziel.

PlayBoy vs BadGirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang