BAB 03

16 16 3
                                    

"Cinta itu suci, tidak mungkin ternodai dengan berbagai luka, jika kamu tersakiti dalam hubungan itu berarti cinta kalian tidak sehat. Jangan dipertahankan, masih panjang kisahmu untuk membangun sebuah kasih sayang dengan seseorang."

Rainika Chintya Sakura—

Siang hari yang cukup panas ini menjadi jam pelajaran olahraga untuk kelas Rajaziel dan Anesa. Dengan nasib sial yang menimpa Anesa kemarin malam menjadikannya bahan ledekkan teman-teman Rajaziel. Bagaimana tidak seorang Anesa harus pulang bersama Rajaziel.

Masalah pulang bersama mungkin tidak apa-apa, hanya saja dia harus menahan malu ketika melawati kerumunan tongkrongan gang Rajaziel kemarin malam.

"Anesa udah resmi jadi pacar lo El? Pacar ke berapa?" tanya Jojo sembari menahan tawanya yang ingin meledak.

Rajaziel bukannya menjawab malah mengalihkan atensinya ke arah Anesa yang sedang pemanasan sebelum melakukan permainan bola basket.

"Lima hari lagi kita lihat dia bucin akut sama gue atau gue ditolak lagi," sarkas Rajaziel yang pusing mendengar pertanyaan dari Jojo.

"Serius? Lo gak capek apa?"

Rajaziel tersenyum miring, "Untuk seseorang yang selalu tertekan kayak dia harus didapetin dengan penuh gaya. Kalau ditolak juga gak malu banget."

"Hayoh! Lo takut dia nolak lo lagi, kan?"

"Bisa diem gak sih mulut lo! Bau tai anjir!" sungut Rajaziel sudah tidak tahan dengan semua keingin tahuan tak berfaedah semacam Jojo ini.

Jojo hanya berdecak pelan, dia pun pergi menghampiri Sagara yang tengah duduk anteng sembari memperhatikan seseorang dari kejauhan. Di sudut lapangan dia mengambil duduk di samping Sagara.

"Sa, gimana sama Rain?"

Sagara sekilas menatap Jojo, kemudian kembali melihat objek yang seperti magnet untuknya. Bahkan, apa pun yang terjadi Sagara tetap setia melihatnya dari kejauhan.

"Aman, Jo."

Jojo mendengus kesal, "Relain aja Sa, kasihan Rain kalau tau ini."

Karena perkataan itu Sagara lantas tersadar dan merunduk sembari memeluk kedua lututnya erat.

"Sejauh mana pun gue sama Rain jalanin hubungan, pikiran gue cuman buat Eca, Jo."

"Tiap hari mungkin gue ngurusin Rain, tapi yang ada diotak gue tuh Eca lagi ngapain? Apa dia baik-baik aja sekarang? Jo, gue jahat banget dulu, gue cuman mau Eca maafin gue dan gue pengin bahagia sama dia," papar Sagara mengeluarkan segala keresahan yang berisik dikepalanya itu.

"Terus lo mau Rain sakit lagi kayak Eca dulu? Lo jangan egois Sa! Kalau lo mau mereka bahagia jangan lo genggam dua-duanya, biar gue aja yang pengang salah satunya," kata Jojo sembari menyengir kuda.

Sagara menatap lamat-lamat Jojo yang menjadi gugup, sungguh suasana ini sangat jarang terjadi. Bagaimana Sagara si pendiam itu kembali serius karena masalah yang juga belum usai dari dua tahun silam.

"Lo suka Rain, kan? Kenapa dulu lo gak maju buat dapetin dia?" Pertanyaan Sagara ini membuat Jojo seketika sesak napas.

"Sa, dia suka sama lo, gue gak mungkin buat harapan dia hancur karena dengan perasaan gue ke dia."

PlayBoy vs BadGirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang