Custom Made Demon King [1]

Bab 143 - Perishing together

Selama beberapa hari mendatang, Roy terus mengumpulkan jiwa-jiwa di kota.

Selain mengumpulkannya secara pribadi, Roy mengembangkan sejumlah ‘downline’.

Mereka semua adalah iblis kelas menengah atas yang dipaksa menandatangani kontrak setelah Roy dengan kejam mengalahkan mereka.

Ada sekitar 70 iblis ini, dan mereka dapat membawa Roy setidaknya seribu jiwa setiap hari.

Namun seiring berjalannya waktu, nama Demon Osiris perlahan menyebar.

Penampilannya sebagai iblis beku sangat mudah dikenali, begitu banyak iblis tingkat menengah menghindarinya setelah mengenalinya dan tidak lagi memberinya kesempatan untuk menyerang.

Tak berdaya, Roy hanya bisa menghentikan metode perbudakan ini karena dia menemukan bahwa tidak hanya iblis kelas menengah yang menghindarinya, tetapi bahkan beberapa iblis tingkat tinggi di kota ini memperhatikannya.

Iblis tingkat tinggi tentu tidak ingin lebih banyak iblis bersaing dengan mereka untuk mendapatkan jiwa.

Tetapi mereka memperhatikan bahwa Roy akan berpromosi, jadi mereka tidak menyerangnya dan mempertahankan batas tertentu.

Dibandingkan dengan iblis tingkat tinggi, para malaikat tidak memiliki banyak reservasi.

Sebaliknya, selama Roy muncul, dia akan sering diserang oleh sejumlah besar malaikat di daerah ini.

Tampaknya para malaikat tidak ingin iblis tingkat tinggi lainnya muncul, jadi mereka semua memikirkan cara untuk membunuhnya di buaian …

Setelah menyadari situasi ini, Roy berusaha menghindari malaikat sebanyak mungkin, takut tidak sengaja bertemu dengan malaikat tingkat tinggi.

Setelah keluar untuk mengumpulkan jiwa setiap hari, dia menemukan tempat untuk fokus menekan kekuatan sihirnya.

Meski begitu, jumlah jiwa yang Roy miliki terus meningkat, dari 30.000 menjadi 50.000 dan kemudian menjadi 70.000. Dia semakin dekat dan lebih dekat dengan tujuannya 100.000 jiwa.

Begitu saja, sebulan berlalu. Dan selama bulan ini, manusia di dunia ini telah menderita kerugian besar!

Ambil contoh kota tempat Roy berada. Kota dengan jutaan orang hampir berubah menjadi kota hantu hanya dalam waktu sebulan.

Tentara reguler yang terorganisir telah lama kelelahan karena perang dengan malaikat dan iblis.

Meskipun senjata berteknologi kuat umat manusia menjadi ancaman bagi malaikat dan iblis, sayangnya, senjata ampuh ini biasanya membutuhkan waktu pelatihan yang lama untuk dikuasai.

Jika tentara yang mengetahui cara mengoperasikannya terbunuh, akan membutuhkan waktu lama bagi operator baru untuk menyelesaikan pelatihan dan mengisi kembali pasukan mereka.

Selama periode ini, senjata tersebut hanya bisa menjadi hiasan.

Manusia masih bisa menggunakan tank, helikopter, dan jet tempur untuk melakukan serangan balik di awal.

Namun kemudian, mereka hanya bisa menggunakan senjata api biasa untuk melindungi diri dan melakukan serangan balik.

Dan senjata api biasa ini bahkan tidak menimbulkan ancaman bagi malaikat dan iblis.

Kota itu sekarang benar-benar menjadi medan perang di mana malaikat dan iblis bertarung setiap hari.

Sosok manusia tidak lagi terlihat di tanah, dan semua yang selamat bersembunyi di selokan, tempat perlindungan bom bawah tanah, dan sebagainya.

Jumlah mereka juga menurun drastis, dan mereka hanya bisa hidup seperti tikus di selokan.

Meski mereka bersembunyi di sudut-sudut gelap ini, manusia masih saja sekarat dalam jumlah besar.