Custom Made Demon King [1]

Bab 180 - Trouble Comes

Iblis perempuan menyukai iblis 'bad boy'.

Beginilah cara pemilihan jodoh bekerja di Abyss.

Meskipun Julia adalah malaikat yang jatuh, dia masih berasal dari Abyss, jadi dia tidak berbeda dengan iblis lainnya.

Lord of the Hollows tidak akan pernah berpikir bahwa Roy, iblis tingkat tinggi, akan berani menyetujui dengan santai syarat yang diajukan oleh Demon Lord.

Namun, dia langsung menyesalinya.

Mungkin itu karena dia telah berada di dunia ini terlalu lama dan terlalu lama berada di Charred Council, menyebabkan Lord of the Hollow lupa bagaimana menghadapi iblis, semua janji lisan tanpa batasan kontrak tidak masuk hitungan!

Bukan karena kekuatan Lord of the Hollows tidak menarik bagi Roy, tetapi Roy merasa ada lubang dalam pekerjaan ini dan tidak ingin terjun!

Roy belum pernah melihat iblis bernama Abraxis sebelumnya, tetapi karena Lord of the Hollow tidak hanya tidak mengambil tindakan sendiri tetapi juga tidak memberi tahu peringkat iblis Abraxis.

Bagaimana mungkin Roy dengan bodohnya lari untuk mencari masalah dengannya?

Setelah acuh tak acuh dengan Lord of the Hollows dan menyuruhnya pergi, Roy berbalik dan melupakan masalah ini.

Tentu saja, karena Lord of the Hollow adalah Demon Lord, tidak baik bagi Roy untuk tidak mematuhinya secara terang-terangan, jadi metode yang dia rencanakan adalah satu kata, hentikan!

Adapun Julia, karena dia mengikuti Roy, dia pasti akan mendukung keputusannya tanpa syarat.

Oleh karena itu, setelah hanya mereka berdua yang tersisa, mereka mengikuti rencana awal mereka dan terus memburu 2 dari Seven Deadly Sins yang tersisa.

Namun, mereka tidak meninggalkan Menara Penghancur, yang sedang dibangun, terlalu jauh, dan mereka masih bisa samar-samar melihat bebatuan besar yang mengapung karena, menurut intelijen yang diberikan oleh Vulgrim, Pride ada di dekatnya.

Tak lama kemudian, Roy dan Julia menemukan Pride…

Seperti yang dikatakan Fury, Seven Deadly Sins bukanlah iblis, dan target yang mereka pilih untuk dimiliki juga berbeda.

Pride ternyata adalah malaikat bersayap empat!

Selanjutnya, itu adalah malaikat wanita yang mengenakan topeng emas.

Roy tidak bisa melihat seperti apa dia di bawah topeng, tapi yang mengejutkan Roy adalah bahwa malaikat yang dimiliki oleh Pride ini bukanlah malaikat yang jatuh!

Sayapnya masih putih bersih!

Menemukan iblis dan malaikat yang jatuh muncul dengan permusuhan, Pride tidak peduli.

Sama seperti dosa yang dia wakili, dia dengan keras kepala percaya bahwa dia adalah yang terkuat dan paling sempurna dari Seven Deadly Sins.

Dia bahkan tidak memandang Roy dan Julia sama sekali, benar-benar memperlakukan mereka seperti semut, mengoceh tanpa henti untuk meremehkan mereka.

Mengenai hal ini, Roy merasa tidak bisa berkata-kata. Dia tidak tahu dari mana rasa percaya diri Pride berasal.

Mungkin ini adalah karakteristik yang diberikan oleh dosa mematikannya.

Setelah membunuh beberapa Seven Deadly Sins, Roy menemukan satu hal — tubuh yang dimiliki oleh Seven Deadly Sins semuanya adalah kotak obrolan.

Misalnya, Lust, yang dia temui sebelumnya, adalah makhluk humanoid yang bukan laki-laki atau perempuan.

Itu berkelahi sambil mengobrol tanpa henti, mencoba merayu Roy dan Julia untuk bergabung dengan kemahnya.

Bahkan berusaha memprovokasi nafsu Roy dan Julia. Saat itu, Roy dan Julia hampir saja tertipu.