7. Indifferent

147 25 8
                                    

“annyeong annyeong annyeong~” sapa Dahyun riang saat memasuki ruang rias dengan Chaeyoung dan Tzuyu mengikuti tepat di belakangnya.

“Dahyun-ah~!” seru Sana yang duduk di salah satu sofa.

Melihat itu senyum Dahyun timbul dan langsung menghampiri untuk duduk di sebelah gadis yang memanggilnya tadi.

“umm~ aku kangen banget sama kamu~” ucap Sana sambil mencubit gemas pipi Dahyun.

“haha unnie, bukankah semalam kita baru saja makan malam bersama?” ucap Dahyun sambil melepas tangan Sana di pipinya.

“tapi aku tetep aja kangen sama kamu~” ucap Sana.

Sementara di sisi lain Chaeyoung juga langsung menghampiri salah satu gadis Jepang yang mana adalah kekasihnya sendiri. Tidak seperti Saida, Mina dan Chaeyoung di sini lebih kalem dan tenang saat bertemu. Mereka hanya mengobrol kecil dan menikmati kehadiran sesama. Yup, itulah perbedaan mencolok kedua pasangan itu.

“Tzuyu-ah kemari temani aku, jangan lihat orang-orang pacaran itu, aku saja hampir muntah” ucap Momo di sofa lain.

"bilang saja kau iri, makanya cari pasangan Momoring~" Sana menyahuti dan Momo menjulurkan lidahnya sebagai balasan.

Tzuyu hanya tertawa kecil sambil berjalan menghampirinya. Saat ini mereka sedang menunggu giliran untuk dimake-up. Seperti biasa seperti hari sebelumnya, itu untuk jadwal yang mereka lakukan hari ini. Nayeon dan Jihyo yang sedang ada di meja rias dan sisanya di sofa sibuk mengobrol atau dengan ponsel masing-masing.

“annyeong guys~” suara itu membuat semuanya menatap ke arah pintu dan mereka dikejutkan dengan kehadiran salah satu member yang belakangan ini absen.

“Jeongyeon!” seru Sana girang.

“yah Yoo Jeongyeon! kau ini ke mana saja hah!?” Nayeon yang baru selesai dimake-up memukul lengan Jeongyeon.

“yah! aku baru datang dan hal pertama yang kau lakukan adalah memukulku!?” Jeongyeon tak percaya sambil mengelus tangan yang dipukul.

“itu salah mu sendiri mengapa berhari-hari tidak datang” Nayeon merengut.

“haha aku hanya tidak datang dua hari dan kalian begini? cih, lebay” ucap Jeongyeon.

“itu namanya bukan lebay, pabo. itu namanya khawatir” ucap Jihyo yang juga baru menyelesaikan make upnya. "gara-gara kakimu yang terkilir itu aku harus menuntunmu ke mana-mana di dorm, kalau begini kan tidak menyusahkanku lagi"

"haha bukankah itu sudah menjadi tugasmu untuk melayani para member, leader-nim?"

"sialan kau" Jihyo memukul Jeongyeon lalu keduanya tertawa.

“tapi serius, apa kau benar-benar sudah pulih? memangnya kenapa sih bisa sampai terkilir begitu?" ucap Nayeon.

Pertanyaan Nayeon itu secara refleks membuat mata Jeongyeon mencari salah seorang di ruangan ini. Dan itulah dia, matanya bertemu dengan seseorang yang duduk di salah satu sofa di sebelah Momo. Tzuyu yang sedari tadi memperhatikan Jeongyeon menjadi panik dan menundukkan kepalanya, tidak mau bertemu dengan mata Jeongyeon.

"iya iya aku tidak papa. sudah ah aku tidak mau membicarakan itu lagi" ucap Jeongyeon.

Sekarang adalah gilirannya Tzuyu dan Momo yang melakukan make up. Tatapannya memang ke depan, tapi bola matanya mengedar melalui kaca besar di depannya untuk mencari Jeongyeon. Sedari tadi Jeongyeon datang ke ruangan ini Tzuyu tidak bisa melepas matanya dari Jeongyeon. Ini adalah pertama kalinya ia kembali melihat Jeongyeon sejak kejadian itu.

Melalui cermin besar di depannya, ia bisa melihat Jeongyeon yang sedari tadi bermain dengan ponselnya atau bercanda dengan sesama member. Tzuyu tersenyum kecil melihat Jeongyeon yang baik-baik saja, tapi senyum itu tak berlangsung lama dan langsung pudar. Mengingat bahwa dibalik senyum unnienya itu, terdapat sebuah kejadian yang sangat mengerikan.

Scandal | JeongtzuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang