22. Last Day

82 21 17
                                    

Tzuyu melangkahkan kakinya dan cepat dan agak tergesa-gesa. Saat ini ia sedang mengejar waktu karena kelas dancenya akan dimulai dalam waktu lima menit. Langsung dari sekolahnya, ia berangkat ke agensi untuk melakukan kewajiban menjalani latihan sebagai trainee. Bahkan sekarang ia belum mengganti ke pakaian dancenya, masih dengan seragam sekolahnya.

Sangat melelahkan memang, dari pagi sampai sore ia harus bersekolah dan sepulangnya langsung dilanjut dengan latihan sampai malam, dan itu ia lakukan secara berulang setiap hari. Memang, semua trainee juga melakukan hal yang sama seperti Tzuyu setiap harinya, tapi tak banyak orang yang tahu tentang background Tzuyu.

Siapa lagi coba, anak usia lima belas tahun yang berani mengadu nasibnya menjadi trainee sendirian di negeri orang lain? Tak banyak orang seperti Tzuyu, mungkin bisa dibilang hanya Tzuyu melakukan itu. Di usianya yang sangat muda, hanya dengan bermodal nekat Tzuyu terbang dari Taiwan ke Korea untuk mewujudkan mimpinya sebagai idol.

Di usia mudanya Tzuyu sudah menjadi wanita yang tangguh.

Tzuyu sudah bisa melihat ruang latihannya hari ini. Tapi semakin mendekat, hatinya menjadi agak curiga karena ia tidak mendengar suara musik sedikitpun dari ruangan itu yang biasanya terdengar sampai keluar. Dan kecurigaannya itu terbukti, ketika ia membuka pintu itu ternyata ruangan kosong. Gelap dan sunyi, tak ada orang sama sekali. Ia melihat jam pada ponselnya dan ini tiga menit sebelum jadwal latihan dimulai.

Tzuyu mengerutkan keningnya, ini sangat aneh karena biasanya setengah jam sebelum mulai saja sudah ada orang. Sekarang malah tidak ada orang sama sekali padahal ini sudah mau mulai. Ia membuka grup chat dan juga tak ada kabar sama sekali tentang kelas hari ini. Di tengah kebingungannya Tzuyu teringat saat membuka pintu tadi ia menyadari ada sebuah kertas yang menempel di sana. Ia membalikan badan lalu menghampirinya.

Tapi sial dengan sangat, tentu saja tulisan itu berbahasa Korea. Tzuyu baru satu bulan di sini dan bahasa Koreanya sama sekali tidak lancar. Ia mencoba sekeras mungkin membaca dan men-translate tulisan itu tapi tak satupun kata yang ia mengerti. Ia merengek dan semakin kesal, sekarang ia harus bagaimana. Ia yakin sekali pasti tulisan di kertas itu akan menjelaskannya sesuatu.

"permisi?"

Tzuyu membalikan badannya dan melihat seorang wanita berdiri di sana. Rambutnya pendek dengan poni yang menutupi mata kanannya. Tingginya hampir sama dengannya dan dari wajahnya ia sepertinya lebih tua.

"apa yang bisa kubantu? apa yang kau lakukan disini sendirian?" ucap wanita itu tapi karena menggunakan bahasa Korea Tzuyu sama sekali tak mengerti apa yang dikatakan.

"no, no Korean, Chinese" ucap Tzuyu seadanya.

"ahhh, tidak bisa bahasa Korea?" ucap wanita itu. Sebelum wanita itu bertanya lagi apa yang Tzuyu lakukan di sini, dia menyadari kertas yang tertempel di pintu. "kau bingung dengan tulisan ini?" wanita itu mendekat dan membaca isi tulisan di sana. "ah, jadi semua latihan yang ada di ruangan ini untuk sementara dipindahkan ke gedung sebelah"

Reaksi Tzuyu tidak berubah, bingung dengan apa yang dibicarakan wanita itu sedari tadi.

"haha aku bodoh, kau kan tidak bisa bahasa Korea" ucap wanita itu. Sekarang ia bingung sendiri bagaimana cara menjelaskannya. Ia mengutuk dirinya sendiri karena selama kelas bahasa Cinanya ia malah sibuk memiliki crush pada gurunya. "wait, sebentar ya"

Scandal | JeongtzuWhere stories live. Discover now