21. Thank You

90 18 18
                                    

"kau siap Tzu?"

Tzuyu terdiam gugup, matanya menatap pada pintu dorm JeongMiHyo yang ada di depannya. Ia memejamkan matanya berusaha menenangkan diri dalam hati dan menghilangkan semua nervous juga kecemasan yang ia rasakan. Jeongyeon  memberikan waktu sebanyak yang Tzuyu butuhkan untuk mempersiapkan dirinya.

Sampai akhirnya Tzuyu membuka matanya sambil menghela nafas panjang. "ne, aku siap"

"okay," Jeongyeon menekan bel pintu itu. "kau duduk saja, ne? biarkan aku yang berbicara dengan mereka "

Tzuyu mengangguk. Ia sudah benar-benar tidak memiliki kekuatan lagi bahkan untuk berbicara. Ia hanya memasrahkan semuanya pada Jeongyeon.

Tak butuh waktu lama, pintu yang ada di depan terbuka menampilkan leader mereka dari baliknya. Jihyo tersenyum tipis (yang agak dipaksakan) kepada mereka dan membiarkan mereka berdua untuk masuk ke dalam.

Jeongyeon dan Tzuyu bisa melihat semua member sudah berkumpul di ruang tengah, duduk di sofa dan juga kursi. Mereka berdua duduk di salah satu sofa yang kosong. Hebing, mereka bisa langsung menyadari suasana ruangan sangat tegang. Wajah mereka semua lemah dan gelap, seakan sesuatu yg buruk terjadi pada mereka.

Nayeon menunduk dan menyilangkan tangannya, sama sekali tidak menatap mereka yang baru datang. Sementara di sisi lain, Sana wajahnya sembab terlihat seperti baru saja menangis, bahkan sekarang ia sudah ada di ujung menangis lagi. Semua member sama-sama merasakan kalut di hati mereka.

"jadi," Jihyo duduk si single sofa dekat dengan Jeongyeon. "apa yang ingin kalian bicarakan pagi-pagi seperti ini?"

Jeongyeon mencondongkan tubuhnya ke depan dengan kedua tangan disatukan. Semua mata ada padanya sekarang, mengantisipasi kalimat apa yang akan keluar. "aku dan Tzuyu di sini ingin membicarakan sesuatu pada kalian, dan tentu saja ini tentang masalah yang kita hadapi sekarang"

Jeongyeon menghela nafasnya, mata tertuju pada lantai di bawah, sama sekali tak berani bertemu mata salah satu dari mereka. "seperti yang kalian tahu kalau ini sudah hampir dua minggu sejak press conference kami berdua sekaligus terungkapnya fakta tentang kami berdua. dan seperti yang kita tahu juga, sejak itu hari-hari kita terasa sangat sulit"

"Tapi ternyata, sampai detik ini, kita belum juga mendapatkan hasilnya seperti yang kita bayangkan. kalau kalian membuka sosial media sekarang, pasti kalian bisa menemukan hate comment tentang aku dan Tzuyu yang dipost hanya beberapa menit lalu. ini bukanlah masalah biasa, ini adalah scandal. mereka marah dan kita ditolak oleh mereka, mereka tidak bisa menerima kenyataan bahwa ada idol yang hamil dan tak bisa menerima kalau ada idol yang berbeda seperti Tzuyu. perlahan, hate comment mereka bukan hanya dilemparkan pada kita, tapi sekarang juga sudah membawa nama perusahaan, juga dengan nama Twice"

Helaan nafas kembali terdengar dari mulutnya. "netizen sudah memiliki stigma negatif terhadap aku dan Tzuyu karena perbuatan kami yang menurut mereka tidak benar. perlahan mereka juga menyerang hal-hal yang masih berhubungan dengan kami yaitu perusahaan dan Twice. netizen sekarang mempertanyakan mengapa orang seperti kami berdua masih dipertahankan di Twice. itu menurunkan tingkat kepercayaan mereka pada kami. seperti yang dibicarakan PD-nim kemari, ini bisa berefek kepada besar pada JYPE, juga dengan Twice"

Jeongyeon terhenti sesaat dan sekarang menaikan kepalanya. "bukan hanya itu, yang paling dekat dengan aku dan Tzuyu adalah kalian. kami yang masih ada di Twice tentu akan membuat mereka memandang Twice berbeda. mereka sudah membenci kami, dan mereka juga akan membenci Twice, membenci kalian semua," Jeongyeon menatap para member satu-persatu. "kalau mereka memandang kalian negatif atau bahkan sampai membenci, itu juga akan mempengaruhi kalian kedepannya. nama baik kalian bisa tercemar, dan itu akan mengganggu karir kalian, bahkan bisa sampai terancam kalau ini semua terus berlanjut"

Scandal | JeongtzuDonde viven las historias. Descúbrelo ahora