17. Can't Go Back Time

75 19 17
                                    

Seorang pria melangkahkan kakinya dengan langkah yang tegas dan cepat. Wajahnya terlihat datar tidak mengekspresikan apapun. Para staff-staff menyapa ketika mereka berjalan melewatinya, tapi wajahnya tetap datar dan tidak memberikan reaksi apapun, bahkan senyum kecil pun saja tidak. Pikirannya sedang ada di dunia lain, terlalu sibuk dengan apapun itu di kepalanya.

Pria tersebut, yang mana adalah JYP, masuk ke ruangannya sendiri. Ia pergi ke mejanya, menaruh semua berkas yang ia bawa dan duduk di kursinya. Sebuah hembusan nafas yang berat keluar dari mulut ketika menyandarkan punggung pada kursi. Ia sangat lelah, bukan karena hal fisik tapi karena pikirannya.

Kakinya memutar kursi roda tersebut ke kiri dan kanan dengan tatapan mata lurus pada langit-langit. Tatapan tersebut adalah tatapan kosong karena kepalanya masih disibukan untuk berfikir. ia baru saja melakukan rapat, bukan rapat biasa karena rapat tersebut dihadiri dengan empat orang para petinggi JYPE. Pembahasan utama yang mereka bahas tentu saja tentang hal beberapa hari ini sedang naik daun. Jeongyeon dan Tzuyu.

Enam hari telah berlalu sejak press conference itu. Sejak saat itu juga mereka membiarkan semuanya berjalan, menunggu bagaimana publik akan bereaksi terhadap berita tersebut. Tapi ternyata itu berbanding terbalik dengan harapan dan ekspektasi mereka. Banyak publik yang tidak suka, marah, dan banyak juga yang memberi hujatan. Komentar miring yang tak terhitung lagi membuat Twice saat ini goyah dan tidak stabil. Dan para petinggi tersebut sangat tidak senang dengan itu.

Mereka sudah lelah dengan semua hal yang terjadi ini dan mereka mulai menyadari kalau ini sekarang juga berdampak pada perusahaan. Melihat semua kerugian yang dialami perusahaan membuat mereka segera ingin menyudahinya sesegera mungkin. Dan JYP tidak suka dengan cara yang mereka tawarkan. JYP di sisi lain memiliki pendapatnya yang berbeda dan membela Jeongyeon dan Tzuyu, ia menyangkal dan mengatakan bahwa masih ada harapan.

Perbedaan pendapat tersebut memicu perdebatan di antara mereka. Mereka saling melempar argumen masing-masing, berselisih pendapat siapa yang benar dan tidak ada yang mau mengalah.

Rapat berlangsung selama tiga jam dan itu tidak menghasilkan apapun, mereka masih tidak mau mengalah dan kukuh pada pendirian mereka masing-masing. Walaupun para petinggi tersebut berjumlah empat orang, tapi tetap saja keputusan paling utama dipegang oleh JYP. Mereka hanya bisa menyerah dan menitip pesan pada JYP untuk bijak pada pilihannya dan sadar akan dampak yang akan terjadi pada perusahaan.

JYP menghembuskan nafasnya lagi, ia sekarang berfikir keras. Apa yang harus dilakukan. Para petinggi memberikan argumen yang sangat valid dan bisa diterima. Situasi perusahaan sangat buruk saat ini, malah semakin buruk setiap harinya. Permasalahan Jeongyeon dan Tzuyu perlahan menjalar menjadi permasalahan perusahaan, dan jika tidak bertindak sesuatu, ia tidak tahu bagaimana nasib dari perusahaannya.

Sekarang ia sangat bingung dan bimbang. Ia sendiri juga lelah dan ingin menyudahi semuanya. Tapi apa iya ia harus mengikuti apa kata para petinggi. Rasanya itu sangat tidak mungkin untuk dilakukan, sangat berat. Tapi pertimbangannya adalah perusahaannya akan terus mengalami keretakan dan bahkan bisa menyebabkan kehancuran. Dan itu adalah hal yang jauh lebih buruk. Sebagai salah satu petinggi dari JYPE ia harus melakukan hal yang bijak demi perusahaannya sendiri.

JYP menghembuskan nafasnya kembali, lebih berat dan panjang kali ini. Ia menegakkan tubuhnya untuk mengambil ponsel di depannya. Ia membuka ponselnya tersebut dan menelpon salah satu kontak.

"annyeonghaseyo. tolong informasikan pada semua member Twice kalau kita akan mengadakan rapat malam ini"



-



"apakah sudah lengkap semua?"

Pertanyaan dari JYP itu membuat para member Twice menatap satu sama lain, mengabsenkan satu persatu kalau saja ternyata ada yang belum datang. Ternyata semua member Twice sudah hadir dalam ruang rapat.

Scandal | JeongtzuWhere stories live. Discover now