Chapter 05

26.2K 2.4K 100
                                        

Author POV

Archel bangun kembali saat matahari terbit karena seorang pelayan membangunkannya.

Saat itulah para pelayan langsung membantunya mandi dan bersiap.

'Apa sebaiknya gue ajak para selir makan bareng.' Batin Archel.

"Pelayan!"

"Ya tuan."

"Sampaikan kepada selir untuk sarapan bersama." Ucapnya.

Archel dapat melihat wajah terkejut dari pelayannya.

'Tidak biasanya tuan mengajak para selir makan bersama. Jangan-jangan dia ingin menyiksa mereka di meja makan.'

"Baik tuan akan saya sampaikan pada mereka."

Disisi lain Arthur sudah selesai bersiap dan pintu kamarnya diketuk seseorang.

Ternyata mereka adalah para selir yang lain.

"Kenapa mengetuk biasanya langsung masuk?"

"Kami takut tuan masih ada di dalam." Ucap Jace.

"Tenang saja dia sudah pergi dari tadi."

Mereka pun akhirnya masuk ke kamar Arthur.

"Kakak, kau tidak terluka kan?" Tanya Xavi.

"Tidak kok."

"Kau tidak bohong kan?" Ucap Rey.

"Aku tidak berbohong."

"Mana mungkin kau tidak disiksa apalagi semalam dirimu satu ruangan dengannya." Ucap Gavin.

"Kakak, apa semalam kau melakukan itu dengan Tuan Duke." Ucap Xavi malu-malu.

"Tidak, kami hanya tidur."

"Hah? Bagaimana mungkin?" Ucap Rey tidak percaya.

"Asal kalian tahu ternyata Tuan Duke tidak seperti yang kita pikirkan."

"Maksudnya?" Tanya Jace.

"Nanti aku ceritakan." Ucap Arthur sambil tersenyum.

"Kakak, kau terlihat seperti penjahat saat tersenyum." Ucap Xavi.

"Sepertinya ada rahasia yang tidak sengaja kau temukan." Ucap Rey.

"Benar dan itu akan membuat kalian sangat terkejut." Ucap Arthur.

Tok tok tok

Obrolan mereka terputus karena suara ketukan pintu.

Setelah dibukan muncullah seorang pelayan.

"Untunglah kalian semua ada disini. Tuan menyuruh kalian semua sarapan bersamanya."

"Hanya itu yang tuan sampaikan. Kalau begitu saya pamit undur diri."

Akhirnya pelayan itu pergi untuk melakukan tugasnya yang lain.

"Arthur ada apa?" Tanya Reynald.

"Tuan menyuruh kita sarapan bersamanya."

"Hah? Kau tidak bohong kan? Kenapa dia menyurih kita makam bersamanya. Bukankah selama ini dia selalu benci makan bersama orang lain." Ucap Rey.

"Sudahlah kita turuti saja daripada dia marah." Ucap Gavin.

"Sudah kubilang kalian jangan terlalu takut padanya. Mungkin nanti kalian akan terkejut dengan tingkahnya." Ucap Arthur.

"Apa dia akan memukuli kita sambil makan?" Ucap Xavi.

"Jangan berpikiran buruk dulu." Ucap Arthur.

"Bagaimana kita tidak mempunyai pikiran buruk kalau kelakuannya selama ini selalu buruk." Ucap Rey.

I'm A Bottom (END)Where stories live. Discover now