Chapter 19

14.4K 1.5K 67
                                        

Saya kembali lagi....

Maaf kalau ada typo dan kata-kata kurang jelas

.

.

Author POV

"Siapa dia...." Ucap Archel bertanya-tanya setelah melihat ada rantai yang mengikat kedua kaki anak tersebut.

"Dia seorang budak. Budak biasanya dicirikan dengan adanya rantai entah di kaki, tangan atau leher mereka."

"Aduh...." Anak itu akhirnya mengangkat kepalanya dan melihat siapa yang dia tabrak.

Pandangannya tertuju pada pedang yang dibawa Jace.

"Tuan saya mohon tolong bantu saya. Ibu saya dalam bahaya." Ucapnya sambil menarik pakaian Jace.

"Ibu saya dipukuli orang-orang disana. Saya mohon bantu saya. Saya takut ibu saya terluka parah."

"Tunjukkan jalannya." Ucap Jace.

"Apa tidak masalah membantunya? Bagaimana kalai dia menipu?" Bisik Archel.

"Tidak kok, aku berasal dari tempat seperti ini jadi aku mengetahui bagaimana ekspresi anak-anak dari kalangan bawah berbohong dengan tujuan mencuri." Jelas Jace.

"Ohh..."

Akhirnya mereka berdua setuju mengikuti anak itu.

"Disana tuan, ibuku dipukuli disana " Ucap anak tadi.

Mereka berdua akhirnya sampai di kawasan kumuh tadi tapi tempat ini seperti tempat pembuangan sampah.

Dan benar saja disana ada seorang wanita paruh baya yang terlihat dipukuli oleh 3 orang pria dewasa.

"Berhenti, jangan sakiti ibuku." Ucap anak kecil tadi sambil berjalan ke arah ibunya dan mendorong salah satu preman itu.

"Sayang.... bukankah ibu menyuruhmu untuk kabur." Ucap ibu itu dengan suara pelan seperti hampir kehabisan tenaga.

Kondisi nya sangat buruk dengan banyak bekas luka lama dan luka baru yang mesih mengeluarkan darah.

Terlihat juga beberapa memar di tangan dan kakinya serta bekas ikatan pada pergelangan tangan dan lehernya.

"Dasar anak kecil mengganggu saja."
Pria itu kemudian melempar anak itu menjauh.

Untung saja Archel segera menangkapnya sebelum anak itu jatuh dan menghantam tanah.

"Darimana lagi tikus ini datang? Apa? Kalian ingin ikut campur dan menjadi pahlawan kesiangan bagi budak ini." Ucap salah satu preman itu.

"Kau pikir aku takut padamu. Bukankah perbudakan dilarang di wilayah Duke Aglais. Jika Duke mendengar ini kalian semua akan dieksekusi." Ucap Archel dengan santai

"Aku tinggal membunuhmu disini dan semua akan beres." Pria itu maju hendak memukul Archel.

Namun Archel memiliki reflek yang bagus sehingga dia bisa menghindar dan balik menendang perut pria tersebut.

'Wow tubuh duke ini benar-benar luar biasa.' Batin Archel.

Melihat temannya ditendang oleh Archel, pria lain berusaha menyerang Archel dari belakang.

Namun, baru saja akan melangkah lebih jauh tiba-tiba ada pedang tepat di lehernya yang membuatnya langsung berhenti.

"Maju satu langkah lagi dan kau akan mati."

"Bagus Jace, tolong urus mereka nanti aku beri ciuman."

"Bawa mereka menjauh, anak kecil tidak baik melihat kekerasan di depan matanya."

I'm A Bottom (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora