Bertemu lagi dengan Archel yang masih belum juga ingat info pentingnya...
.
Maaf kalau ada typo dan kata kata tidak jelas...
.
.
Author POV
Keesokan paginya Archel terbangun dan dia tidak mengingat apapun informasi penting dari Archel yang asli.
'Kenapa masih ngga inget sih. Perasaan di dunia ini ngga ada micin. Masa otak pikun gue di dunia sana juga terhubung di tubuh Archel ini.'
Archel masih saja berusaha mengingat informasi penting apa yang dia lupakan.
Dia tak sadar bahwa ada seseorang yang tidur sambil duduk di sebelah ranjangnya.
Saat melihat ke samping barulah dia melihat Arthur disana.
'Perasaan semalam ngga ada nih human. Kenapa pagi ini mendadak ada disini?' Batin Archel.
Archel hanya memandang datar Arthur yang masih tertidur.
'Kalau badan gue ngga sakit udah gue tendang lo dan kalau ngga gans udah gue pukul wajah lo itu.'
'Sayangnya lo ganteng jadi tendang kaki aja deh. Kalau tendang muka sayang wajahnya.'
Archel memang lemah terhadap orang tampan.
Archel masih saja memandang Arthur dengan tatapan datar.
'Pokoknya gue puasa bicara sama mereka sampai gue bisa jalan lagi.' Batin Archel.
Arthur secara perlahan membuka mata nya.
Dia melihat Archel sudah membuka mata
"Archel... kau bangun."
"Sebentar, aku akan memanggil Chris dulu."
Tanpa diduga Arthur langsung berlari keluar.
Tak lama setelah itu datanglah Chris bersama 4 yang lain.
"Archel ada yang sakit?" Tanya Chris.
Archel mengangguk.
"Akan aku periksa dulu."
Chris mulai memeriksa tubuh Archel.
Tanpa Chris duga, Archel melambaikan tangan padanya tanda agar dia mendekat.
Archel langsung berbisik sesuatu padanya.
"Aku akan menghukum kelima orang itu. Bilang pada mereka aku tak mau bicara dengan mereka sampai aku memaafkan perbuatan mereka." Bisik Archel.
Chris mengangguk tanda mengerti.
"Kalian semua dengar baik baik. Archel tak mau melihat kalian sampai dia memaafkan perbuatan kalian." Ucap Chris.
Kelima orang itu sangat terkejut.
Bahkan air mata Xavi sudah seperti air terjun.
"Archel... ini tidak benar kan?" Ucap Arthur.
"Archel maafkan aku. Aku mohon jangan abaikan kami." Ucap Rey.
"Huwaa... Archel, maafkan Xavi sudah kasar." Xavi masih menangis.
"Maafkan aku, aku nenyesal. Aku janji tak akan mengulanginya. Aku akan melakukan apapun tapi aku mohon jangan abaikan aku." Ucap Jace.
"Jangan abaikan aku. Aku janji akan melakukan semua pekerjaanmu." Ucap Gavin.
Archel memilih memalingkan wajahnya.
Air mata Xavi semakin deras.
Dia bahkan duduk bersimpuh di bawah ranjang dengan menyedihkan.

ESTÁS LEYENDO
I'm A Bottom (END)
De TodoGue tuh uke bukan seme.... . . Seorang uke sejati yang masuk ke komik dan menjadi tokoh yang dianggap seorang dominan oleh pembaca dan memiliki akhir yang tragis. "Gue tuh ngga bisa jadi seme." ⚠️ Jangan promosikan di sosial media atau platform apap...