Akhirnya setelah berkelana mencari ilmu ke goa, author dapat juga inspirasi
Maaf kalau jelek soalnya author masih polos...
.
.
Author POV
Reon dan Rina menginap di kediaman Archel selama 3 hari.
Ini merupakan hari terakhir mereka disini
"Kakak, apa tak bisa lebih lama disini. Biar saja si Rina pulang sendiri." Ucap Archel.
"Kau bilang apa?"
"Wlekkk..." ejek Archel.
"Kakak pulang dulu ya, nanti kalau ada waktu kakak akan berkunjung lagi." Ucap Reon.
Tak lupa dia mengusap dan mencium kening adiknya itu.
Itu sudah menjadi kebiasaannya saat akan pergi.
Jadi kejadian itu murni reflek saja
Archel pun hanya tersenyum dan menerima perlakuan kakaknya dengan senang.
"Kakak pergi dulu. Jaga dirimu, jangan nakal dan jangan merepotkan mereka." Ucap Reon.
"Iya iya, kakak masih saja bawel. Aku sudah dewasa jadi tahu." Ucap Archel.
Reon hanya menanggapi dengan tertawa sebelum akhirnya kereta kuda yang dia dan Rina tumpangi bergerak meninggalkan kediaman duke.Tanpa Archel tahu dari lantai atas ada beberapa pasang mata yang melihat interaksinya dengan Reon
Mereka nampak menahan kesal.
"Lihatlah, kucing kecil kita sudah berani melakukan hal seperti itu." Ucap Arthur.
"Sepertinya dia memang harus dihukum. Kau sudah mempersiapkan semua nya kan?" Ucap Gavin.
"Tentu saja, semua sudah siap." Ucap Rey.
Sementara mereka bertiga memikirkan hal gila, Xavi dan Jace hanya ikut ikut saja.
"Umm... apa kalian yakin ini tak akan melukainya?" Tanya Jace.
Xavi mengangguk pertanda sependapat dengan Jace.
"Tenang saja, dia pasti menyukainya." Ucap Rey.
"Aku tak sabar melihat reaksinya. Pasti sangat menggairahkan." Ucap Arthur.
"Jangan terlalu terburu-buru. Aku sudah menitipkan Kai pada Chris dan kekasihnya. Jadi, kita punya waktu yang panjang untuk melakukannya." Ucap Gavin.
Archel yang saat ini sedang menuju ke dalam mansion merasakan ada aura dingin yang membuatnya merinding
"Apa itu? Kaya ada yang ngomongin gue. Perasaan gue kok jadi ngga enak ya." Monolognya dengan suara lirih
Dengan pelan Archel menuju ke ruangan kerja.
Disana dia sudah ditunggu oleh kelima pasangannya.
"Selamat pagi, hehehe." Sapa Archel.
'Kok hawa nya ngga enak ya.'
"Maaf ya 3 hari ini aku mengabaikan kalian." Ucap Archel
"Tak masalah, oh iya kami punya minuman untukmu." Ucap Arthur sambil tersenyum.
'Ehh apa nih?' Archel tetap menerimanya meski hatinya bertanya tanya.
'Ngga biasanya mereka kasih minuman dengan gelas sekecil ini. Biasanya teh satu teko.'
'Apa jangan jangan nih minuman udah dijampi jampi lagi kaya tren abrakadabra itu '
'Tanpa sihir juga gue ngga bakalan berpaling kok. Tapi kalau dengan jampi jampi mereka jadi nambah gans di kata gue jadinya malah bagus '

YOU ARE READING
I'm A Bottom (END)
RandomGue tuh uke bukan seme.... . . Seorang uke sejati yang masuk ke komik dan menjadi tokoh yang dianggap seorang dominan oleh pembaca dan memiliki akhir yang tragis. "Gue tuh ngga bisa jadi seme." ⚠️ Jangan promosikan di sosial media atau platform apap...