Chapter 48

8.7K 816 37
                                        

Author balik 1 bulan kemudian....

.

Maaf kalau ada typo dan kata kata tidak jelas....

.

.

Author POV

Satu bulan kemudian

Sudah 1 minggu Archel dapat berjalan tanpa bantuan tongkat.

Kemarin malam Cael berjanji akan mengajaknya ke desa terdekat untuk sekedar belanja bahan makanan dan jalan-jalan.

Jadi, pagi ini Archel bangun sangat awal.

Dia sangat bersemangat untuk pergi jalan-jalan setelah 1 tahun lebih hanya berada di rumah dan sekitarnya

"Cael, ayo cepat cepat." Ucap Archel tidak sabar.

"Iya sebentar, aku akan mengunci rumah dulu." Ucap Cael.

Mereka kemudian berjalan beriringan melewati hutan.

Di tengah jalan, Archel terpesona dengan pemandangan yang dilihatnya.

"Wow, indah sekali. Cael Cael lihat lihat. Sangat bagus pemandangannya." Ucap Archel antusias.

"Iya sangat indah."

"Apa itu desa yang akan kita kunjungi?" Tanya Archel saat melihat ada sebuah desa.

Hutan di utara tersusun dari perbukitan jadi untuk sampai ke desa harus menuruni bukit terlebih dahulu.

"Iya, disana desanya." Jawab Cael.

"Masih jauh ternyata. Cael, apa kau bisa berubah menjadi naga dan wuss kita terbang kesana." Ucap Archel.

"Bisa sih cuma nanti akan menimbulkan keributan." Ucap Cael.

"Kau benar juga, jika ketahuan bisa bisa kau diburu dan dianggap monster." Ucap Archel.

"Ya sudah ayo jalan lagi saja." Lanjutnya.

"Kau yakin sudah cukup istirahatnya?"

Archel mengangguk.

"Jika kau lelah aku bisa menggendongmu."

"Tidak usah, aku pernah menjadi pemimpin pasukan perang di perbatasan jadi jangan mengkhawatirkanku." Ucap Archel.

Stamina dari raga Archel asli sebenarnya sangat baik hanya saja terkadang terpengaruh oleh jiwa remaja jompo di dalamnya.

Jadi tak heran kadang Archel merasa gampang lelah meski tubuhnya baik-baik saja.

Dia hanya perlu melawan perasaan mager itu agar tidak merasa lelah.

Setelah perjalanan panjang menuruni gunung akhirnya mereka sampai di desa.

"Akhirnya sampai juga. Cukup ramai untuk sebuah desa di tengah hutan." Ucap Archel.

"Karena desa ini satu-satunya tempat singgah bagi para pedagang atau pengelana yang melewati hutan ini."

"Ohh begitu. Pantas saja desa ini sangat luas. Ada banyak penginapan dan juga beberapa toko dan restoran. Ada tempat hiburan juga."

"Minumlah, kau pasti haus setelah perjalanan jauh."

Archel menerima minum yang diberikan Cael.

"Ayo mampir ke restoran disana untuk istirahat dan makan." Ajak Cael.

Archel tentu saja setuju.

Meski sudah makan, perjalanan kesini membuat perutnya keroncongan lagi.

Mereka masuk ke restoran dan makan untuk mengembalikan tenaga yang terbuang selama perjalanan.

I'm A Bottom (END)Where stories live. Discover now