DB • 10

33.2K 3.2K 8
                                    

Makhluk itu tiba-tiba menerjang Felix dengan mata merah dan taring tajam yang menyembul keluar.

Felix terbaring dengan makhluk itu di atasnya, menggigit leher Felix.

"ARGHH!!"

BUGH!

Felix menendang makhluk itu, lalu menjauh.

"V-vampir?! Yang benar saja!… Aduh leherku! Berdarah." Felix menutupi luka di lehernya.

"Aku baru mencicipinya sedikit, darahmu manis... Beri aku darahmu, manusia!"

"Siapa anda? seenaknya memerintahku." Felix berdiri.

"Aku Aaron, dari ras vampir kuat! Manusia hanya makanan bagi kami."

"Tapi aku bukan."

"Kamu akan."

Aaron itu menyerang Felix, Felix menghindar sesekali membalas.

Aaron mendaratkan pukulan di perut Felix hingga terbatuk-batuk.

Felix membalas membogem wajah pucat Aaron lalu menendangnya hingga tersungkur.

"S-sialan akh... Aku butuh darah.."

"Vampir lemah."

Aaron mendengus. Ia melirik sekeliling. Ada! Seekor kelinci berjalan di semak-semak.

Aaron dengan cepat ngedash ke arah si kelinci.

"Terpaksa, sebagai gantinya aku akan mendapatkan darah manis itu."

Aaron mencengkram kelinci, meremasnya lalu menadahkan mulutnya di bawah darah kelinci yang mengalir.

Felix mengalihkan pandangannya, mual.

Aaron berdiri, membuang bangkai kelinci, mengusap darah di ujung bibirnya.

Menyeringai.

"Aku siap, manusia."

Mata Aaron merah menyala, taring tajamnya keluar.

Felix bersiap dengan kuda-kuda. Yakin tak yakin, ia harus bisa.

Aaron menyerang, kali ini lebih cepat. Ia ngedash ke arah manapun, mengecoh Felix.

Felix diam di tempat, mencari keberadaan Aaron.

BUGH

"Akhh!" Felix terlempar, menghantam tembok. Ia jatuh terduduk.

"Lemah, dasar manusia."

"K-kau yang lemah! Melawan manusia dengan sihir. Cuih!" Meludahi Aaron.

Aaron naik pitam, ia mencengkram leher Felix.

"Uhuk!! Le-pass!"

"Manusia rendahan tak tahu malu! Berani-beraninya kau kepadaku."

Tubuh Felix terangkat menjadi berdiri.

"Sayang sekali aku membunuhmu sekarang, darahmu manis."

Felix mencengkram tangan Aaron mencoba melepaskannya. Sia-sia, Vampir ini kuat.

Dengan kekuatan sisa memusatkan di kakinya, Felix menendang tulang kering Aaron.

Cekikannya terlepas, Aaron meringis.

"Akhh! Manusia sialan!!"

Di kesempatan itu, Felix menendang Aaron hingga tersungkur untuk kedua kalinya.

Menginjak dada Aaron.

"Kenapa kau disini?"

"Bukan urusanmu!"

Bl • Devil's bride [END]Where stories live. Discover now