DB • 19

33.3K 3.1K 97
                                    

"HAHAHAHA!" Damon tertawa nista.

"Cepat kesini atau kalian tidak usah makan!"

Wushh!!

Felix meringis.

Tak lama muncul Aaron tanpa Leo.

"Dimana Leo?" Tanya Felix heran.

"Tuh." Menunjuk Leo yang berjalan gontai menyusul Aaron.

"Kamu jahat, babe." Leo memijat lehernya.

"Pftt-AHAHAHAHAHA! ada apa denganmu? Kurang energi atau kurang kasih sayang?" Tawa Damon menunjuk Leo.

"Kurang kasih sayang." Jawabnya malas.

"Salah sendiri." Aaron duduk di meja makan yang panjang itu.

Felix hanya terkekeh.

"Sudah, ayo makan."

Felix duduk bersampingan dengan Damon, sementara Aaron dengan Leo.

"Wahhh, apa ini? Kelihatannya enak!" Damon berbinar-binar.

"Ini spaghetti. Makanlah." Memberikan Damon 1 piring.

"Piringku?" Kata Aaron.

"Ini." Leo menggeser piring ke hadapan Aaron.

Aaron melirik sinis, "aku tidak minta padamu."

"Lalu kepada siapa? Kamu ingin menjadi pelakor?"

"Nyenyenyenye." Gumam Aaron meledek.

"Aku dengar, dear."

"Tidak dengar, aku pakai kacamata." Memakai kacamata berlensa bening yang entah dia dapat darimana.

Felix rasanya ingin tertawaan terbahak-bahak tapi dia harus menjaga image, sedangkan Damon sudah tergelak sedari tadi.

"Sudah, sudah. Ingin makan atau tidak?"

"Iyaa, nyonya." Aaron menyatukan kedua telapaknya.

"Oy!" Felix mngangkat garpunya.

ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
***
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ

Selesai makan mereka berempat duduk-duduk di ruang tamu, tidak tahu harus melakukan apa.

Lebih tepatnya yang bosan itu Felix dan Aaron. Sedangkan Damon dan Leo sibuk menempeli pasangan mereka masing-masing, seakan tidak mau kalah.

"Bisakah kamu berhenti, Damon?" Kata Felix sebal, karena Damon terus mendusel ke dadanya.

"Benar! Hentikan ini." Mendorong kepala Leo yang memeluk pinggangnya.

"Tidak." Kompak dua dominan itu.

Felix dan Aaron saling pandang, tatapan mereka seperti berbicara 'aku lelah' 'ya, aku juga'.

"Bosannnn." Aaron menggoyang-goyangkan kakinya kuat.

"Aku juga." Felix menunduk dan menghela nafas.

Damon mendongak, ia tidak suka Felix sedih. Dia berpikir.

"Aha! I have an idea!"

"Em?" Mereka semua menatap Damon.

ㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
***
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ

"Selamat datang!" Kata penjaga dengan ramah.

"Taman hiburan?" Kata Felix.

"Taman hiburan!" Aaron antusias.

Disinilah mereka berempat taman hiburan dunia bawah, banyak permainan ataupun makanan, disini juga ramai.

Sebenarnya bisa saja Damon perintahkan untung mengosongkan taman ini hanya untuk kesayangannya.

Bl • Devil's bride [END]Where stories live. Discover now