DB • 15

31.1K 3.2K 19
                                    

Terdengar keributan dari luar kastil.

Felid reflek berdiri.

"Tunggu disini, biar aku lihat."

"Jangan, tuan! Biar saya saja." Kata salah satu pengawal.

"Tidak! Kau jaga dia."

Pengawal pasrah, membiarkan Felix berlari ke pintu utama.

"Ada keributan apa di luar?"

"Tuan tidak boleh keluar, di luar berbahaya." Penjaga pintu menghalangi jalan Felix dengan tombaknya yang di silangkan ke tombak penjaga lain.

"Tapi aku ingin melihatnya!"

"Tidak, tuan. Biarkan mereka yang mengurus ini."

"Tapi-"

"AKU TAHU AARON ADA DISINI!! KEMBALIKAN AARON KEPADAKU!"

BRAGHH

BOMM

ARGHH

"Siapa itu?!"

"Ada vampir mengamuk di luar, tuan. Dia bilang mencari vampir lain bernama Aaron."

Felix menoleh ke Aaron yang menatapnya dengan tatapan melas.

Felix menghampiri Aaron.

"Kau kenal vampir itu siapa?"

"Aku tau jelas." mengangguk.

"Ayo kita keluar." Menarik tangan Aaron.

Felix dan Aaron tiba di pintu utama.

"Biarkan kami keluar, vampir itu menginginkan Aaron, bukan?"

"Tidak tuan, jika tuan terluka tamatlah riwayat kami."

"Aku berjanji akan baik-baik saja, dan sekarang buka pintunya."

Penjaga saling menatap, lalu mengangguk.

Sebelum membuka pintu, mereka menutup mata mengirim sinyal untuk melindungi tuan mereka.

Saat pintu di buka, pengawal di depan siap melindungi Felix.

Felix keluar bersama Aaron.

"Suruh para pengawal lain mundur, jangan menyerangnya." Suruh Felix.

"Baik, tuan."

Para pengawal yang bertarung di luar gerbang tadi mundur satu-persatu. Menyisakan satu vampir berjubah yang menunduk mengatur nafasnya.

Dia mengangkat kepalanya, menatap tajam lurus ke Felix dan Aaron.

Melihat ada Aaron tatapannya berubah hangat.

"Aaron..."

"Leo..." Gumam Aaron.

Dalam sekali kedipan mata Leo tiba di depan pintu utama.

Para pengawal berdiri di depan Felix, menodongkannya senjata.

Leo memasang kuda-kuda untuk membela diri.

"Berhenti, biarkan kami bicara." Para pengawal mundur ke kanan kiri Felix.

"Jangan berbuat kekacauan disini, Leo. Aku baik-baik saja!" Kata Aaron.

Grep

Leo memeluk Aaron erat.

"Maafkan aku..."

"Tidak apa-apa. Ini bukan salahmu."

"Pemandangan yang mengharukan." Felix mengelap bawah matanya dengan sapu tangan yang di berikan pengawal, dramatis.

Bl • Devil's bride [END]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu