DB • 18

31.5K 3.1K 59
                                    

Siang hari di kastil mewah itu, Damon dan Felix duduk berdua di depan tv.

Tangan kanan Damon bertengger di bahu kanan Felix, sedangkan tangan kirinya memegang Popcorn yang terus di comoti Felix. Mereka menonton dengan damai.

Sebelum..

DING DONG

DING DONG

DING DONG

Suara bel menyebalkan di tekan berkali-kali. Damon berdecak. Menoleh tajam ke pintu utama yang tidak ada penjagaan.

Damon sengaja meliburkan semua penjaga agar bisa berduaan dengan Felix.

Tapi sial demi sialnya, Damon merasakan kehadiran dua makhluk astral yang akan mengganggu momen indahnya.

Felix menoleh juga ke pintu.

"Siapa di depan." Mengerutkan keningnya.

"Ada dua makhluk yang akan mengganggu ketenangan kita."

"Ha? Siapa??" Mendongak ke Damon.

"Siapa lagi?"

Felix berpikir. Dan, nah! Sudut bibirnya terangkat. Mereka menepati janji.

"Biar aku bukakan." Berdiri.

Baru selangkah, Felix berhenti. Dahinya mengernyit heran.

"Tunggu, dari mana kamu tau?" Melirik Damon.

"Firasat, lagian siapa yang berani masuk ke kawasan ku tanpa izin kecuali mereka?"

"Hm.. masuk akal." Mengangguk-angguk lalu kembali berjalan ke pintu.

Felix membuka pintu besar itu dengan agak susah. Berat, coy!

"Selamat pagi, Calon menantu raja serta pengantinnya pangeran!" Sapa Aaron dengan cengirannya.

"Yo." Leo mengangkat satu tangannya menyapa.

"Masuk." Felix tersenyum tipis.

Mereka berdua masuk sambil mengucap "permisi"

"Eh, ada pangeran. Selamat pagi, pangeran. Semoga harimu indah selalu." Aaron duduk di sofa panjang di susul Leo di sebelahnya.

"Bagaimana ingin indah jika kalian saja merusak keindahan pagi hariku." Memutar bola matanya malas.

"Sudah kubilang untuk pergi siang saja, keras kepala." Menyentil dahi Aaron.

"Aw!" Mengelus dahinya.

"Tidak apa-apa.  Omong-omong, kalian sudah makan?" Felix duduk di samping Damon.

"Em..." Dua vampir itu saling pandang.

"Belum/sudah."

Aaron menjawab belum sedangkan Leo menjawab sudah.

Felix mengangkat satu alisnya.

"Jadi?"

"Kita, kan sudah makan?" Bisik Leo.

"Shtt! Sudah diam saja!-

Belum." Aaron menggeleng sok polos ke arah Felix.

"Bilang saja kalau kalian ingin makan masakan kesayanganku." Ceplos Damon sambil bersidekap dada.

"Eh... Hehe." Aaron menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Leo menepuk jidatnya, Felix terkekeh.

"Tak apa, akan ku masakan."

"Terimakasih, Felix! Kau yang terbaik." Aaron mengacungkan dua jempolnya.

"Ya, ya."

Felix pergi ke dapur sedangkan ketiga makhluk itu masih duduk di ruang tamu.

Bl • Devil's bride [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin