DB • 17

32K 3.4K 79
                                    

Damon menidurkan Felix di kasur, berbaring di sebelahnya dan memeluknya.

"Akhirnya bisa berduaan."

"Lelah... Aku mau mandi." Felix mencoba duduk.

Tapi di tahan, Damon memeluknya erat. Menumpukan kepala nya di dada Felix.

"Diam seperti ini dulu, aku butuh pelukan." Berbisik dengan nada rendah.

Felix terdiam, jantungnya berdetak kencang. Pasti Damon mendengarnya.

Dan... Ada apa dengan Damon? Apa dia sedang 'rut' seperti alpha di cerita novel? Tidak mungkin.

"Sayang~"

"Mm?"

"Aku mau menyusu."

"Ee? Oke, akan ku buatkan." Ingin bangkit.

"Tidak, bukan susu yang itu."

"Lalu?"

"Ini." Menunjuk dada Felix.

Felix melotot.

"Boleh, ya?" Menatap melas Felix.

"Aku larang juga kamu tetap melakukannya, kan?" Kata Felix malas.

"Tentu!" Damon sumringah, dia menyingkap baju Felix.

Meraup puting kanan Felix, kesukaannya. Felix mengatup erat mulutnya.

Damon mengulum dan menghisap rakus seperti akan keluar susu.

"O-oy.. pelan-pelan."

"Mm?" Damon melirik sedikit, ia menarik tangan kanan Felix untuk di taruh ke kepalanya.

Felix mengangkat satu alisnya, Damon menggerakkan tangan Felix untuk mengusap-usap kepalanya.

Oww... Jadi, Dia ingin di elus?

Felix agak terkejut tapi tetap mengelus rambut Damon. Sesekali mencengkramnya jika Damon terlalu kuat atau jika Damon menggigit kecil putingnya.

"Jangan di gigit! Sakit."

"Mwaaf." Gumam Damon teredam.

Puas di kanan, ia beralih ke kiri. Tangan kirinya memainkan puting kanan Felix.

Suara kecipak bibir Damon memenuhi ruangan. Felix sesekali mengerang.

"Damon... Aku ingin bicara."

"Eng?-

Melepas kulumannya

"-Bicara saja." Kembali meraup puting Felix.

"Lepasakan ini dulu."

"Mm~" menggeleng.

Felix menghela nafas.

"Itu-akh!" Damon menggigit kecil putingnya.

"Sakit!" Mencengkram rambut Damon kesal, hingga kulumannya terlepas.

"Hehe!" Damon nyengir.

"Lanjutkan." Damon kembali meraup puting kiri Felix.

"Mnh... Itu.. tadi siang saat aku mengobati luka Aaron, aku menutup lukanya dengan tanganku lalu tiba-tiba lukanya menutup sempurna. Apa karena darahmu?"

Damon melepas hisapannya, ia tampak sumringah.

"Woww! Hebat! Walaupun itu dari darahku, biasanya manusia biasa akan merasakan panas dan sakit berhari-hari. Tapi kamu? Kerennn." Damon bertepuk tangan.

"Benarkah...? Lalu, kenapa bisa seperti itu?"

"Mungkin saja kamu memang memilikinya, tapi kamu tidak punya energi untuk membangkitkan kekuatan itu. Dan sekarang itu bangkit di bantu energi dari darahku."

Bl • Devil's bride [END]Where stories live. Discover now