17. Pertengkaran Kecil

68 7 1
                                    

Happy Reading✨

"Bahagia juga perlu proses, agar bisa membuatnya lebih bermakna dan penuh warna"

~Sumedh Revano Aldric.

__M. Q. M__

Hari ini adalah hari yang cerah, namun tidak secerah hati Mallika, gadis manis yang penuh luka dan kurang bahagia itu sedang menatap lurus kearah jendela yang terbuka lebar di ruang inapnya.

Sang sahabat yang sedari tadi menggenggam ponselnya itu lantas menatapnya dengan tatapan iba, kejadian kemarin masih sangat membekas bagi lelaki itu.

"Sebenarnya, bahagia itu ada nggak sih?" tanya gadis itu yang masih setia menatap kejendela

"Atau bahagia itu cuma angan doang?"

"Semesta, ngak ada kata bahagia yang abadi ya buat gue?"

"Semua orang bisa bahagia dan berhak bahagia" ucap sahabat gadis itu yang membuat ia langsung menatap insan tersebut.

"Bahagia itu sederhana. Semua orang bisa bahagia, baik itu dalam versinya sendiri atau memang berusaha untuk tidak terlihat terluka" lanjutnya

"Tapi tergantung dari takdir tuhan juga" ucap gadis itu

"Mal, bahagia juga perlu proses agar bisa membuatnya lebih bermakna dan penuh warna"

"Tapi kapan Sum..."

"Yah...  Kapan-kapan" setelah Sumedh mengatakan itu, tanpa ia sadari, Mallika langsung mengambil pisau buah yang di pakainya kemarin malam untuk menggores pergelangannya itu dan melemparkan kearah pria tersebut. Dengan cekatan, lelaki itu langsung menghindar saat menyadari pisau itu dilemparkan ke arahnya.

"Mentang-mentang mafia lo" ketus Sumedh lalu duduk kembali ke sofa.

"Mafia? Siapa?" tanya Mallila yang mendapatkan tatapan sinis dari sahabatnya itu.

"AN-DA. QUEEN OF THE DARKNESS YANG TER-HOR-MAT" ucap Sumedh dengan penuh penekanan.

"Kalung lo masih ada?" tanya Mallika

"Ada"

"Dimana?"

"Disana"

"Dimana?"

"Disana"

"Gue serius"

"Dihati lo"

"Kok bisa dihati gue?"

"Ngak percaya sama gue?"

"Iyalah"

"Bentar, gue ambil pisau lipat dulu buat ambil hati lo"

"Lo ambil hati gue, gue yang ambil ginjal lo!!"

"Kalem, manis. Masih sensi aja lo kayak waktu itu. Waktu pertama kita ketemu"

"Gimana gue ngak sensi, lo yang bikin emosi!!"

"Ma-"

Cit...

Ucapan dari Sumedh harus terhenti kala seorang pria yang terpaut satu tahun dengannya sudah berada diambang pintu ruang inap. Kartikey, adik dari Mallika itu datang dengan sebuah kotak yang berukuran sedang sambil berjalan menuju sang kakak.

"Kak, pesanan lo dari AS"

Mallika yang melihat kotak berukuran sedang yang dibawa oleh adiknya itu langsung membukanya, lalu mengeluarkan sebuah pistol Smith and Wesson 500 Magnum (S&W 500M) Dan mengarahkan pistol itu kepada seorang pria yang seumuran dengannya.

Mallika Queen MafiaWhere stories live. Discover now