19. Bye, Queen

70 6 0
                                    

Hai Guys

Apa kabar?

Lama banget ya, up-nya?

Maaf ya.

Lagian, kalian juga yang nggak mau ninggalin jejak.

Oh iya, Minal Aidhin wal fa idzin. Mohon maaf lahir dan batin. Maaf ngucapinnya lama. Maaf kalau up nya baru bisa sekarang. Sekali lagi maaf ya.

Satu lagi, aku minta kekalian untuk jangan panggil aku dengan sebutan Author/thor/kakak atau apapun itu. Kalau sebutan kakak paling aku hindarin sih, karena aku sadar bahwa sebenarnya kalian pasti lebih tua dari aku.

So, my name is Asridah Ashar
Just call me, Asda/Asridah (Asda is my nick name)

Kalian bisa kreasiin nama panggilan kalian buat aku. Santai aja.

Aku ada satu nama panggilan buat kalian yaitu, Reta : Readers Tasdalia.


Cukup untuk basa-basinya

Untuk mempersingkat waktu.

Happy Reading ✨

"Mungkin, Kematian adalah akhir dari segalanya"


__M. Q. M__


"Siapkan penerbangan ke Australia sekarang. Kita berangkat"

"Jangan lupa bawa perlengkapan"

"Koper MBD"

Kini, seorang gadis yang menyandang gelar sebagai Queen of the Darkness itu sedang berjalan masuk ke jet pribadinya sambil terus menurus memberikan beberapa perintah kepada sang anggota.

"Monica, Zalak, gue cabut ke Australi. Ada urusan. Kalau mau ikut, kalian nyusul aja. Gue duluan" setelah mengatakan tuturan kata tersebut. Ia pun menutup sambungan telponnya dengan sang sahabat.

Dengan wajah yang datar sembari berjalan namun sebenarnya gadis itu panik bukan main dengan kondisi anggotanya diseberang sana. Jujur saja, ia sudah lelah dengan semuanya, setelah kejadian di tembaknya ia di sekolah miliknya sendiri, sekarang ia harus berangkat ke Australi untuk mempertahankan markasnya di sana, pasca sesudah operasi.

Selang beberapa menit, jet pribadinya itu pun lepas landas.

Sesekali, ia mengusap wajahnya dengan frustrasi. Masuk ke ruang pribadinya dengan tergesa-gesa lalu mengambil laptopnya yang berada disana dan membuka laptop itu tepat di atas pangkuannya.

Menit demi menit pun berlalu.

Hingga, dua jam kemudian. Gadis itu menyimpan laptopnya dan memilih mengistirahatkan tubuhnya, pikirannya serta tenaganya.

"Tuhan, kapan ini berakhir?"

"Saat kau memanggil ku kehadapan mu, 'nanti'(?)"

-----

"Kenapa?"

"Di mana?"

"Australi"

"Kidding?"

Mallika Queen MafiaWhere stories live. Discover now