6. Pria malam itu!

95.9K 6.1K 148
                                    

Setelah 2 jam perjalanan, mereka pun sampai di tempat pemakaman.

Sebuah gundukan tanah kini berubah menjadi gundukan rerumputan. Tanda salib yang tertera nama ibunya itu pun tidak terlihat sejelas dahulu.

Zeanna tersenyum dan mengelus batu itu. "Mamah," panggilnya. Ars dan Al berada di sampingnya sedangkan Egllar berada di belakang Zeanna.

"Ze kembali. Maafkan Ze karena telah lama tidak kemari, Ze harap Mamah tidak kecewa dengan Ze. Oh, Iya. Ze membawa kedua cucu Mamah, Ars dan Al." Mengelus kedua pucuk kepala anaknya. Zeanna pun berucap. "Al, Ars. Berikan salam kepada Nenek." Kedua bocah itu pun mengangguk patuh.

"Hello nenek, ini Al. Al sangat senang bisa datang kemari. Mommy bilang, Nenek adalah seseorang yang sangat hangat. Walaupun Al tidak pernah bertemu dengan Nenek, tetapi Al juga sangat menyayangi Nenek."

"Hello Nenek, ini Ars. Sama seperti Al, Ars juga sangat menyayangi Nenek. Tadi Al bilang, seseorang yang telah meninggal itu menjadi sebuah bintang, ya? Kalau benar. Ars akan selalu bertemu dengan Nenek." ucap kedua bocah itu, seolah neneknya berada di sana.

Zeanna tersenyum ketika mendengar ucapan yang keluar dari mulut anak-anaknya. Zeanna sangat menyayangi kedua anaknya, baginya, Al dan Ars adalah sebuah anugrah dari tuhan.

Dan ia tidak ingin dan tidak akan membuat anugrah itu hilang atau merasakan sebuah penderitaan.

Sudah Beberapa puluh menit mereka berada disana. Zeanna dan kedua anaknya pun pergi menuju mobil terlebih dahulu.

Tersisa Egllar yang berada disana. Pria itu menundukan kepala pertanda hormat. "Salam kenal, saya adalah Egllar. Ayah kandung dari kedua cucu anda. Maafkan saya karena selama ini telah membuat putri anda menderita. Tetapi saya berjanji! saya akan membahagiakan ketiganya. Saya harap, anda memberikan saya sebuah restu." Setelah mengatakan itu, Egllar menundukan kepalanya lagi. Kemudian pria itu pun pergi dari sana.

...

Di apartemen.

Ars dan Al terlihat tengah asik bermain dengan mainan yang baru saja Egllar berikan.

Sedangkan Zeanna kini berada di ruang makan, berhadapan langsung dengan Egllar. Tampak wanita itu terlihat gelisah. "Anda tahu semuanya, mengapa anda berpura-pura menjadi Ayah dari putra saya? Anda tidak mungkin menginginkan uang, bukan?" Sungguh tidak mungkin! Pria di hadapannya ini sangat kaya, tidak mungkin pria kaya menginginkan uang receh.

Egllar mendekat kearah Zeanna, membuat wanita itu mundur hingga kini punggungnya menabrak tembok. "Yang kau katakan benar. Bagaimana mungkin aku menginginkan uang?"

Mengambil kertas yang berada di saku dalam jasnya, Egllar pun memberikan kertas itu kepada Zeanna. Wanita itupun mengambil kertas itu dan mulai membaca setiap kata yang berada di situ.

"T-tidak mungkin," ucapnya kaget. Zeanna menjatuhkan kertas itu ke lantai.

Zeanna tidur dengan seorang pria yang sangat berpengaruh. Sekaligus pria yang di rumorkan mempunyai kelainan seksual?

Egllar mendekatkan wajahnya ke telinga Zeanna. "Yang aku inginkan adalah kau dan Anak-anakku, bukan uang!" Bisiknya.

"Apa anda sudah merekayasa kertas DNA itu?"

"Heh, apakah kau yakin aku merekayasanya. Kau kenal dengan Dokter itu, kan?"

Zeanna tidak bisa menyangkal, bahwa memang dirinya mengenali dokter itu. Siapa yang tidak kenal? Dokter ini adalah Dokter terkenal yang sangat di segani.

"A-anda, adalah pria lima tahun lalu?!" Suaranya terbata.

Apa-apaan semua ini? Pria di hadapannya ini benar Ayah dari anak kembarnya?

Mengingat seberpengaruh apa pria di hadapannya ini, Wanita itupun langsung menatap kedua manik mata Pria di hadapannya. "Anda ingin mengambil anak saya?!"

"Sebentar, sepertinya kau harus meralat ucapanmu. Bukan anakmu! Tetapi Anak kita " ucap Egllar membenarkan.

"Saya adalah Ibu kandungnya! Anda tidak lebih dari seorang pria yang menyumbangkan benih."

Perkataan Zeanna membuat Egllar tersenyum miring. "Dan aku adalah Ayah kandungnya."

"Saya tidak akan membiarkan anda mengambil Twins!" Ucap Zeanna tegas.

"Aku tidak akan mengambilnya bila kau menikah denganku."

Zeanna tertegun dengan ucapan pria di hadapannya ini. "Tidak akan." Ucapnya tegas pada pendirian.

Egllar menatap kucing liarnya ini. "Apakah kau yakin mempunyai pilihan?" Pria itu menatap Zeanna yang terlihat termenung. "Zeanna. Menikah denganku atau aku yang akan menikah denganmu!"

Apa-apaan ini! Apakah dirinya sekarang sedang di lamar?

Tapi pria ini adalah seorang Gay! bagaimana bisa...

Ah, Bukankah itu lebih baik? Dirinya akan Aman, kan? Namun sebuah pernikahan bukan suatu hal yang sesepele itu. Tetapi bagaimana bila dirinya melawan, akankah Ia menang? Atau kalah dan Twins akan di jauhkan dengannya?

Apa yang harus Zeanna lakukan?

Egllar menghela-nafas sabar. "Baiklah, Aku akan memberikanmu waktu sampai besok."

Egllar mengambil ponsel Zeanna dan mengetik sesuatu di sana. "Itu nomorku, kau bisa langsung menelponku jika sudah memilih jawabanmu. Aku harap, kau tidak akan mengecewakanku dan anak-anak." Ucapnya lalu pergi dari sana.

Duduk di sofa, Zeanna terus memegang ponselnya. Kemudian menatap kedua anaknya yang masih asik bermain dengan mainan barunya. Terlihat kedua bocah itu ceria. Walaupun Zeanna tahu bahwa Al tidak terlalu memperdulikan kehadiran seorang Ayah. Tetapi sebagai seorang Ibu, Zeanna juga bisa melihat bahwa Al lebih bahagia dari biasanya.

"Sayang." Panggilnya kepada Twins.

"Iya, Mommy?" Jawab Al dan Ars serempak.

"Apakah Ars dan Al bahagia karena ada Daddy?" Kedua bocah itu mengangguk kan kepala.

"Emm, bila kita tinggal bersama Daddy. Apakah Al dan Ars senang?" Seperti yang Zeanna duga. Kedua anaknya terlihat sangat senang.

"Sangat senang, Mommy! Apakah kita akan tinggal bersama Daddy? Kapan Mommy?" Tanya Ars beruntun.

Sedangkan Al menatap Zeanna dengan pandangan mata berbinar. 'Di rumah Daddy, akan ada banyak teknologi bukan?' Pikir bocah itu.

Zeanna kembali menatap ponselnya, lebih tepatnya nomor yang sudah tertera nama "Suamiku" yang pria itu ketik sendiri. Hatinya masih ragu dan Ia tidak mau keraguan itu akan membuat dirinya menyesal di masa yang akan datang.

Apakah ia harus meminta saran Jessly? Tetapi, bahkan sahabatnya itu belum menyelesaikan masalah rumah tangga bersama suami berondongnya itu.

Menutup ponselnya, Zeanna pun berucap. "Aku akan memikirkannya lagi."





















08-02-2023

Votment!

Dasar Zeanna, dulu pria sewa'an dan sekarang pria dengan kelainan seksual 😭

See you...

EGLLAR MY PERFECT HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang