8. Nyamuk ganas!

95K 4.9K 103
                                    

PART 8 ACAK! SILAHKAN BACA ULANG DENGAN BER-URUTAN!

***

"Mansion ini begitu besar, apakah tidak ada kamar yang lain?" tanya Zeanna. Kini Wanita itu berada di kamar utama yang tidak lain adalah kamar milik Egllar.

"Kamar lain? Tentu kau tidur denganku. Apa-apaan pertanyaan itu. Kita sudah menikah! Tentu kita harus tidur di ruangan dan ranjang yang sama." ucap Egllar.

"Tidak! Aku ingin kamar lain, atau, biarkan aku tidur di kamar yang sama dengan Twins."

"Tidak akan. Lagi pula, pakaianmu sudah tersusun rapih di Walk in closet."

"Aku akan memindahkannya."

Zeanna terdiam sesaat. Tampak otak kecilnya sedang berpikir. "Sebentar, Kalau pun aku tidur seranjang dengan pria gay ini, bukankah tidak akan terjadi apa-apa?" gumamnya yang masih di dengar oleh Egllar.

Seketika sorot mata Egllar berubah menjadi tajam. Pria itu menatap Zeanna dengan intens. "Katakan sekali lagi!"

Zeanna menutup mulutnya panik. 'Gawat! Apakah pria ini mendengar perkataanku?' Batin Zeanna panik.

"Tentu, bahkan sangat jelas!"

Pria itu mendekat kearah Zeanna, reflek wanita itu melangkah mundur menjauhi Egllar. "Zeanna, semua orang boleh salah paham kepada diriku. Tapi tidak denganmu!"

"K-kau bukan pria gay?" Tanya Wanita itu terbata.

Egllar mengelus pipi mulus Zeanna dan tersenyum miring. "Menurutmu?"

"Aaaaa!" Teriak Zeanna spontan tatkala Egllar mengangkatnya ala Bridal style. Pria itu membawa Zeanna menuju ranjang dan meleparkan wanita itu begitu saja.

Egllar Mengungkung tubuh Zeanna di bawahnya, seraya Memegang kedua pergelangan tangan Zeanna ke atas dengan satu tangan. Mengecup leher Zeanna, pria itu pun berbisik di telinga Wanita itu. "Aku pria tulen, sangat tulen Zeanna..." bisiknya.

"K-kau! Lepaskan aku!" Ronta Zeanna.

Egllar menggeleng. "No, no and no. Zeanna...Are you ready for the second night?"

...

Cup

"Karya yang indah." ucap pria itu saat melihat bercak-bercak merah di leher Zeanna. Sedangkan wanita itu sudah tidur dengan pulasnya.

Entah sudah berapa kali Egllar menyentuh lengan hingga pipi wanita yang kini tidur di sampingnya. Terlihat pria itu masih begitu takjub dengan apa yang kini terjadi padanya.

Tentu bukan hal yang mudah untuk memaksa seorang Zeanna untuk tidur seranjang dengannya. Wanita itu sempat kekeh untuk tidur di kamar yang berbeda.

Kini tangan kekarnya berali mengelus pipi mulus Istrinya. Di tatapnya wajah sempurna Zeanna.

Egllar tidak tahu, mengapa saat menyentuh wanita yang berada di hadapannya ini. Kulitnya baik-baik saja dan tidak menimbulkan gatal atau pun iritasi. Apakah Ia telah sembuh?

Menatap wajah Zeanna dengan intens, senyum manis pun terpatri di bibir seksinya. "Aku tahu, pasti sangat sulit membesarkan Twins sendirian, kan? Kau wanita hebat Zeanna..."

Cup

Cup

Cup

Tiga kecupan mendarat di kening, pipi dan bibi ranum Wanita itu. "Aku akan menebus semua penderitaan yang telah kau alami."

EGLLAR MY PERFECT HUSBAND [END]Where stories live. Discover now