34. Siapa Pria Tampan Itu?

42K 3.3K 187
                                    

Zeanna tidak bisa berkata-kata tatkala mendapatkan kabar bahwa Ay-Maksudnya, Pamannya telah meninggal dunia. Wanita itu kini berada di rumah duka, menatap foto mediang Pamannya yang terpajang di hadapanya. Sangat mirip dengan Ayah kandungnya, sangat wajar jika semua orang bisa tertipu dengan wajah itu.

Setelah memberikan penghormatan terakhir, Zeanna pun kembali menatap foto itu. "Kau jahat, tetapi kau adalah pamanku. Aku tidak pernah sebaik ini kepada orang yang telah menyakitiku. Jadi paman, kali ini aku akan memafkanmu. Pergi dan bertanggung-jawab lah atas semua kejahatanmu. Dan jangan salahkan aku jika aku bertindak kepada Istri dan anakmu." ucapnya, kemudian Zeanna pun mengalihkan pandangan dan melangkahkan kakinya menuju dua wanita yang kini terlihat sangat menyedihkan.

Wajar saja, Perusahaan Aditama terancam bangkrut. Karir dan pernikahan Diandra hancur. Dan sekarang, Diandra harus kehilangan Ayah yang sangat menyayanginya.

"Aku turut beduka cita atas meninggalnya, Suami dan ayah kandungmu." ucap Zeanna.

"Aku tidak butuh ucapan belasungkawa dari wanita jalang sepertimu! Pergi dari pandanganku!" ucap Diandra penuh penekanan, wanita itu berusaha menahan amarah karena masih banyak pelayat yang berdatangan.

Namun sayangnya, Zeanna tidak takut dengan tekanan yang Diandra berikan. Wanita itu malah tersenyum remeh, lalu mendekat dan berbisik di dekat telinga Diandra. "Aku akan mengambil milikku. Jadi, kau harus bersiap untuk itu." ucapnya, lalu Zeanna kembali ke posisi sebelumnya dan menatap kedua wanita itu dengan senyuman yang terkesan mengejek.

"K-Kau.."

Belum sempat Diandra berucap, Zeanna sudah terlebih dahulu memotong. "Kalau begitu, Aku akan pergi. Jangan merindukan aku, yeah?" Setelah mengucapkan itu, Zeanna pun pergi seraya melambaikan tangan.

Diandra yang melihat itu mengepalkan kedua tangan, kesal. "Sialan!" umpatnya.

"Dia telah mengetahui semua kebenarannya?" gumam Ella.

•••

"Daddy, apakah ini benar-benar robot?" tanya Al, dengan tatapan penuh tanda tanya.

Egllar mengangguk. "Lyn!" panggil pria itu, robot dengan tinggi 181 cm itu pun datang menghampirinya. Wajar saja jika Al bertanya, Robot ini di buat semirip mungkin dengan manusia. Bahkan, robot yang di buat langsung oleh Egllar ini mempunyai pori-pori di tubuhnya. Robot nomor 00012 dengan nama Lyn itu di buat khusus dengan tujuan memperketat keamanan Zeanna. Ini adalah robot tertampan yang pernah Egllar buat khusus untuk Istrinya.

Se-Possessive itulah Egllar. Pria itu pikir, lebih baik membuat robot untuk menjadi asisten sekaligus pelindung Zeanna, daripada Istrinya itu mencari seorang asisten pria lain. Dengan adanya Lyn, ia bisa memantau keselamatan Zeanna melalui hanphone. Bahkan Egllar bisa berbicara dengan Zeanna melalui Lyn. Sangat canggih, cerdas, modern. Tetapi robot ini masih bisa di kendalikan oleh penciptanya.

"Lyn!" panggil Al. Robot itu langsung berbalik dan menatap Al dari atas hingga bawah, Lyn sedang memindai data diri Al. "Ya, tuan muda Aldelart Sky De Vaddka." jawab Lyn.

Al pun melihat robot itu dari atas hingga bawah. "Daddy bodoh. Daddy hanya akan mempersulit diri." ucap Al dengan kecil, hingga Ayahnya itu tidak mendengar.

Kini, Al sangat menantikan hari dimana robot ini di pekerjakan.

Egllar menaik-turunkan alisnya. "Bagaimana, apakah kau tidak ingin memuji Daddymu ini, Al?"

Al tersenyum canggung. "Haha, Daddy sangat hebat. Mommy pasti sangat menyukai Lyn." ucap bocah itu penuh arti.

Egllar yang mendengar pujian dari Al pun menyugar rambut, bangga. "Tentu, inilah Daddy kalian."

EGLLAR MY PERFECT HUSBAND [END]Where stories live. Discover now