EPILOG

48.2K 2.2K 185
                                    

INI YANG KALIAN TUNGGU, KAN?

SEBELUMNYA ... KALIAN BENER-BENER MAU SEQUEL GAK, NIH?

YUK, BISA YUK VOTE DAN KOMEN DISETIAP PARAGRAF SEBANYAK-BANYAKNYA! BIAR GAK CUMA AUTHOR WII YANG OLAHRAGA JARI 😛

Buat kalian yang mungkin kepo dan ingin tau Info terkait kelanjutan Egllar, Athalla ataupun cerita lainnya silahkan follow akun:

Ig: Wattpad.Wii_
Ig: Wattpad.kimochim_

Tt: Author Wattpad.

_________________________

Sudah beberapa menit Egllar hilang kesadaran sebelum pria itu kembali sadar dan berlalu pergi untuk mencari keberadaan Zeanna. Bahkan, selang infus yang ada di punggung tangannya ia lepas dengan paksa begitu saja. Egllar tidak peduli dengan keadaannya, Pria itu hanya ingin kembali dan melihat wajah cantik milik Zeanna.

Ya, Egllar hilang kesadaran dengan keadaan kedua tangan yang mendekap Zeanna erat. Gerald yang baru saja masuk setelah menelpon dan memberi kabar keluarganya pun shock berat tatkala melihat tubuh Kakaknya yang sudah terkapar di lantai, Pria itu langsung membawa Kakaknya ke ruangan lain guna memeriksa keadaannya.

Kini Egllar melangkahkan kakinya menuju ruangan tempat Zeanna berada. Bak mempunyai tenaga, Pria itu berjalan dengan cepat. Sayup-sayup suara tangisan mulai terdengar sejak Egllar mulai melangkah lebih dekat dan memasuki ruangan itu. Di sana, tepat di hadapannya. Kedua anaknya tengah berada di dekat tubuh kaku Zeanna.

Terlihat Ars yang menangis histeris serta Al yang menatap kosong wajah pucat Ibunya. Chalista pun sudah berada di dekat kedua bocah itu untuk berusaha menenangkan. Tak ayal Air bening pun keluar dari pelupuk mata Chalista.

"Ars ... Al ...," panggil Egllar dengan suara tercekat. Hatinya terasa sesak melihat kedua anaknya dalam kondisi yang tidak lebih buruk darinya. Kedua bocah itu ... terlihat hancur.

Ars membalikkan tubuhnya ke sumber suara sementara Al masih setia menatap wajah Zeanna dengan pandangan kosongnya. Egllar melangkahkan kedua kaki, walaupun kedua kakinya terasa berat saat dilangkahkan. Dan tanpa Egllar sadari, air bening kembali membasahi kedua pipinya.

Setelah Egllar berada di antara Ars dan Al. Ars langsung menatap Egllar dengan ekspresi Sendunya. "Daddy, kenapa Mommy tidak mau membuka kedua kelopak matanya? Kenapa Mommy terus tertidur, Daddy?"

Semua pertanyaan Ars membuat hati Egllar teriris. Egllar tahu betul bagaimana Ars dan Al sangat menyayangi Ibunya. Apalagi selama ini, Zeanna berjuang begitu banyak untuk kedua anaknya.

Hati Egllar lebih terasa sakit ketika melihat Al--anaknya yang cendrung lebih pendiam itu hanya terdiam. Tidak ada Air mata yang keluar dari mata bocah itu. Al hanya terdiam dengan tangan yang terkepal erat serta sorot mata kosongnya.

"Mommy bangun ... jangan tinggalkan Ars, Mommy. Ars tidak mengizinkan Mommy pergi ... Ars mohon Mommy, jangan tinggalkan Ars. Bangun Mommy, Ars mohon!" Dengan terisak, bocah itu memeluk tubuh Zeanna yang semakin memucat, dan kaku dengan erat.

Kehilangan adalah hal terbesar yang tidak pernah manusia inginkan. Kadang mereka tidak menyadari, bahwa kematian adalah akhir dari suatu ikatan. Entah itu ikatan antara pasangan ataupun kehidupan duniawi.

EGLLAR MY PERFECT HUSBAND [END]Where stories live. Discover now