#3 ; Overthinking

607 111 10
                                    

Kini Lo'ak sudah berada dirumahnya, dan pastinya di marahi habis habisan oleh ibu nya.

"Kenapa pergi mu jauh sekali, huh? Untung kau tak mati di tengah hutan itu"

"Aku bersumpah akan membiarkan mu jika hal itu benar benar terjadi. Oh Great Mother, anak ini selalu saja berhasil membuat ku naik darah setiap hari. kau tau seberapa bahaya nya hutan itu Lo'ak? Bersyukur lah karena Eywa masih berbaik hati mau menolong mu"

Segala ocehan keluar dari ranum milik wanita Empat anak itu. Sungguh Neytiri bersumpah atas nama Bunda Agung, jika di Pandora ada panti asuhan, dia lebih memilih menitipkan Lo'ak disana, daripada akan disuguhi dengan semua masalah baru di setiap harinya

Namun terlepas dari itu, rasa ke khawatiran Neytiri jelas lebih besar dari pada rasa emosional nya. Dia tau betul seberapa ceroboh nya putra termuda nya itu

"Kau sama saja seperti ayahmu! Bodoh! Ceroboh!"

Jake yang merasa nama nya disebut pun hanya menghela nafas, bohong kalau dia mengatakan dirinya tidak takut pada Neytiri. Sementara Lo'ak menahan rasa ingin ketawa nya karena ayah nya ikut di bawa bawa

"Jangan tertawa, atau ku potong lidah mu supaya kau tak bisa tertawa lagi untuk selama lamanya!"

Okay.. Lo'ak mulai bungkam sekarang, dia masih ingin tertawa bebas dengan semua lelucon bodoh yang selalu di ucapkan ayah nya saat mereka makan malam bersama

Rendah sekali selera humor mu Lo'ak..

Sementara di lain sisi Neteyam hanya menyimak kejadian yang terjadi saat ini. Hal seperti ini merupakan hal yang selalu terjadi setiap harinya, jadi sudah tidak heran. Malah akan terasa menyeramkan jika tak ada satu pun keributan ataupun di dalam rumah

Kiri yang memang sudah malas mendengar keributan yang terjadi di rumah nya lebih memilih untuk tidur bersama Tuk. Tentu saja dengan ada nya sedikit pemaksaan. Asal kalian semua tau, Tuk sama keras kepalanya seperti Lo'ak

.
.
.

Luka Lo'ak sudah di obati oleh Neneknya, Mo'at. Pengobatan yang diberikan oleh Ayn'at tadi hanyalah pertolongan pertama saja, agar luka itu tak infeksi apabila nanti tiba tiba terkena racun racun dari tanaman sekitar hutan.

Hutan Pandora memang lah yang paling indah, namun juga mematikan. Jadi lebih baik waspada daripada semakin parah

Seperti kata pepatah, 'Sedia Payung Sebelum Hujan'

Saat ini Lo'ak sedang duduk di teras rumahnya, rumah yang memang letaknya ada pada dahan paling atas Hometree membuat Lo'ak bisa mengayunkan kaki nya bebas, karena kebetulan tidak ada pembatasan di bawahnya.

Biasanya kalau Lo'ak duduk disini itu pertanda bahwa dia sedang sedih atau sedang merasa tidak bersemangat.

Namun kali ini berbeda.

Lo'ak duduk sambil menatap langit malam Pandora yang memang lebih indah daripada langit siang. Lo'ak termenung memikirkan gadis yang menyelamatkan nyawanya siang tadi

'Dia seorang gadis, bagaimana mungkin ia tinggal sendirian di kedalaman hutan asing itu?'

'Apa dia baik baik saja sekarang?'

'Dia memiliki teman atau tidak ya? Atau sebenarnya dia itu hantu? Ah kau sudah tidak waras Lo'ak!'

Sekarang Lo'ak sedang bertengkar dengan isi pikirannya sendiri, dia terlalu memikirkan gadis itu. Siapa namanya tadi? Ayn'at.. Ya! Ayn'at! Atau apalah itu!

"Come on man, kau bahkan baru bertemu dengannya, yang bahkan tak sampai satu jam" Ucap Lo'ak pada dirinya sendiri.

"Kau berbicara dengan siapa, Lo'ak?" Itu Neteyam, sang kesayangan kalian semua. Neteyam duduk di sisi kanan Lo'ak, menatap sang adik heran. Soalnya Neteyam melihat nya melamun sedari tadi

Kendati pun demikian, ia menatap sang kakak, Seakan ingin menceritakan sebuah rahasia besar

"Bro! Kau percaya tidak kalau aku tadi diselamatkan oleh seorang gadis?"

Neteyam diam dan menatap Lo'ak bingung, seorang gadis? Bagaimana bisa?

"Gadis? Yang benar saja, Masa iya ada seorang gadis tinggal di tempat seperti itu?" Kini Neteyam benar benar dibuat heran oleh penuturan adik nya itu

"Aku berkata jujur! Kau tau? Dia sama galak nya seperti ibu" Suara Lo'ak agak mengecil

Neteyam hanya terkekeh kecil melihat tingkah adiknya itu, "Baby bro! Mungkin kau sedang berhalusinasi"

"AKU TIDAK! AKU BERKATA JUJUR KAU TAU!?"

"Lalu darimana datangnya pertolongan pertama itu kalau bukan dari gadis itu? Bahkan aku tidak bisa melilit perban serapih itu kau juga tau itu!"

Lo'ak benar. Kini Neteyam sedikit percaya dengan ucapan adiknya itu, tatkala juga terakhir kali ia melihat Lo'ak seperti berbicara dengan seseorang

"Bagaimana rupanya Lo'ak?"

"Dia jelek, tapi tidak juga sih" Ucap Lo'ak. Ayolah jelek darimana nya?!

"Macam kau tampan saja" Bukan, itu bukan suara milik Neteyam. Itu suara Kiri

"Memang aku tampan, kau saja yang malu untuk mengakui nya" Narsis Lo'ak pada Kiri

Kiri ikut nimbrung dengan percakapan dua saudara nya itu "Aku juga pernah melihat gadis itu, di hutan itu juga"

"Sungguh? Berarti kau sudah pernah ke hutan itu?

"Ya. Saat itu aku juga tersesat seperti mu. Dan aku rasa dia tak sejelek itu" Ucap Kiri agak menatap sinis ke arah Lo'ak

"Turunkan pandangan mu itu Nona Kiri!"

"Sudahlah kalian berdua"

.
.
.

Sementara jauh dari sana, Ayn'at yang sedang dibicarakan oleh anak anak Sully itu sedang asik sendirian

Ayn'at sudah terbiasa dengan semua kesendirian ini. Maka dari itu jika ia melihat orang lain memasuki area hutan ia merasa sedikit.. was was? Ntah lah, aku juga tak tahu menahu mengapa dia begitu was was.

Saat ini Ayn'at sedang menyantap makan malamnya, sendirian. Tapi itu tidak terlalu buruk, kau tau? Ayn'at sudah hidup sendirian selama bertahun-tahun sejak ia memutuskan untuk pergi dari kawasan daerah suku Omaticaya.

Beginilah keseharian Ayn'at setiap harinya. Namun tatkala juga ia berkunjung ke desa itu, sekedar menghilangkan rasa bosan saja, tak lebih.

Ayn'at kenal betul dengan Jake dan Neytiri. Jadi jika kalian mengira kalau dia kenal dengan anak anak Sully itu? Kalian semua salah! Ayn'at sama sekali tak kenal mereka, sungguh hal itu tak terlalu penting untuk Ayn'at.

.
.
.

Ayn'at makan dengan perasaan dongkol. Bagaimana tidak? Dia di ejek jelek oleh seekor Na'vi yang bahkan tak ia kenal seluk beluk nya . Ditambah itu adalah Na'vi yang telah ia selamatkan tadi!

"Benar benar bajingan! Aku jelek dari sisi mananya coba?"

Ternyata Ayn'at mendengar saat Lo'ak mengatakan namanya jelek sama seperti rupanya. Dan Ayn'at sangat amat tidak terima dengan penuturan Lelaki berjari lima itu. Ayn'at berjanji, ia akan menarik dua kepangan yang sengaja Lo'ak buat di depan wajahnya itu, sampai Lo'ak berteriak ampun kepada nya baru ia akan merasa puas.

Gadis itu membayangkan bagaimana wajah jelek Lo'ak memohon ampun pada nya

"Lihat saja kau! Ku pastikan kau akan bertemu dengan ku lagi suatu hari nanti."


























hellojujuu

TROUBLE MAKER : Another story of Avatar the way of water  [ END ]Where stories live. Discover now